Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan sekolah yang rusak akibat gempa di SDN 1 Guntur Macan, Lombok Barat, NTB, Kamis (7/2/2019). Untuk mempercepat proses rekonstruksi dan rehabilitasi pascagempa Lombok, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai memperbaiki sekolah yang mengalami rusak berat dan ringan dengan kontruksi bangunan yang tahan gempa. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.

KTT Fokus Selesaikan Pembangunan Sekolah Konstruksi Permanen

TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan sekolah dengan bangunan permanen di seluruh wilayahnya pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tana Tidung, Irdiansyah, dalam sebuah pertemuan baru-baru ini.

Menurutnya, semua sekolah yang bangunannya masih sementara dan belum permanen akan selesai dalam tahun ini, memastikan bahwa tidak ada lagi sekolah yang tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Tana Tidung.

“Sekolah yang bangunannya belum permanen akan kami tuntaskan tahun ini. Kami pastikan tidak ada lagi sekolah yang tidak layak di Kabupaten Tana Tidung,” kata Irdiansyah dengan tegas, Selasa (25/02/2025).

Dia menjelaskan bahwa beberapa sekolah yang masih dalam proses perbaikan berada di wilayah Menjelutung, Kecamatan Betayau, serta di Singkong dan Seludau. Bangunan-bangunan sekolah tersebut sebelumnya merupakan aset Kabupaten Bulungan yang menggunakan bahan kayu, yang kini sudah tidak lagi memadai. Selain kondisi fisik yang tidak lagi layak, beberapa sekolah juga terletak di atas tanah milik masyarakat yang menjadi perhatian pemerintah daerah.

“Pak Bupati menginginkan semua sekolah di Tana Tidung menjadi representatif dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Sebelumnya, bangunan sekolah yang terbuat dari kayu seringkali mengalami kerusakan, seperti bolong di sana-sini, dan operasionalnya pun berat karena perlu pengecatan berulang kali. Sekarang, hampir semua sekolah sudah menggunakan konstruksi permanen beton, kecuali SDN 11 Seludau,” terang Irdiansyah.

Untuk SDN 11 Seludau, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung telah menyiapkan rencana relokasi, karena lokasi sekolah yang kini berada di pinggir sungai sering terkena banjir. Akses menuju sekolah tersebut juga sangat sulit, sehingga rencana pemindahan sekolah ke lokasi baru pun direncanakan. Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang berlangsung di Seludau, pemerintah meminta kepala desa untuk menyiapkan lahan bersertifikat dekat kantor desa.

“Pak Bupati sebenarnya ingin langsung membangun sekolah ini di lokasi baru, tetapi terkendala masalah lahan. Jika lahan sudah tersedia, pembangunan sekolah ini akan segera dilakukan, sehingga tidak ada lagi sekolah yang tidak layak di Tana Tidung,” tambahnya.

Hingga saat ini, total jumlah sekolah di Kabupaten Tana Tidung mencapai 40 unit, terdiri dari 27 Sekolah Dasar (SD), 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pemerintah Kabupaten Tana Tidung berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat belajar di lingkungan yang aman dan nyaman, dengan fasilitas yang memadai guna mendukung proses pendidikan yang lebih baik. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com