KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat berasrama berkapasitas 1.000 siswa yang khusus ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program nasional ini dirancang sebagai solusi komprehensif untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan terpadu.
Sekretaris Daerah Kukar Sunggono menjelaskan, sekolah ini akan menerapkan sistem asrama dengan pembinaan holistik 24 jam. “Siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik formal, tapi juga pembentukan karakter dan keterampilan hidup untuk memastikan mereka bisa mandiri setelah lulus nanti,” ujarnya usai rapat koordinasi dengan tim lintas kementerian di Jakarta, Selasa (15/04/2025).
Pemkab Kukar telah mengajukan tiga calon lokasi pembangunan, dengan prioritas utama pada lahan seluas 5 hektare di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong. Lokasi ini dipilih karena letaknya yang strategis dan akses transportasi yang memadai. Dua lokasi alternatif lainnya berada di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak.
Proses seleksi siswa akan dilakukan secara ketat dengan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan ketepatan sasaran. “Dengan sistem ini, kami bisa memastikan bahwa yang menerima manfaat benar-benar berasal dari keluarga yang paling membutuhkan,” tegas Sunggono.
Enam kementerian terkait, termasuk Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan, telah membentuk tim verifikasi untuk memantau kesiapan teknis dan administratif. Kementerian Sosial akan memfasilitasi seluruh kebutuhan, mulai dari perizinan lahan, rekrutmen tenaga pendidik, hingga pengadaan fasilitas pembelajaran.
Pemerintah daerah menargetkan pembangunan fisik bisa dimulai pada triwulan III 2025. Sekolah ini nantinya akan dikelola dengan sistem terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah, meliputi aspek pendidikan, pembinaan karakter, serta pelatihan keterampilan vokasional.
“Program ini bukan sekadar menyediakan akses pendidikan, tapi menciptakan transformasi sosial bagi generasi penerus,” pungkas Sunggono. Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjadi katalisator perubahan untuk meningkatkan mobilitas sosial anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kukar. []
Redaksi11