BONTANG – Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk mendukung program kuliah gratis bagi warga setempat pada tahun 2025. Anggaran ini berasal dari dana bimbingan teknis dan perjalanan dinas, yang diharapkan dapat terealisasi untuk mendukung pendidikan tinggi warga Bontang.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menjelaskan bahwa program kuliah gratis ini merupakan salah satu prioritas utama dalam visi pemerintahannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kota tersebut. Hal ini bertujuan agar masyarakat Bontang memiliki SDM yang berkualitas dan siap bersaing, terutama dalam menghadapi era Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
“Program prioritas ini adalah bagian dari visi kami untuk membangun SDM yang berkualitas dan berdaya saing, serta menjadi mitra IKN baru,” ujar Neni pada Sabtu (05/04/2025).
Program kuliah gratis ini dijadwalkan akan dimulai pada September 2025 dengan penandatanganan kerja sama bersama perguruan tinggi mitra. Salah satu tujuan utama dari program ini adalah agar warga Bontang dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa terkendala biaya. Neni menyatakan, untuk menghindari tumpang tindih dengan Program Gratispol yang diselenggarakan oleh Pemprov Kaltim, program kuliah gratis di Bontang difokuskan pada perguruan tinggi lokal.
Perguruan tinggi yang terlibat dalam program ini antara lain Universitas Trunajaya, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang (STTIB), Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syamsul Ma’arif Bontang, dan Universitas Terbuka. Sementara itu, perguruan tinggi lainnya, seperti Sekolah Tinggi Teknologi (Stitek) Bontang, akan mendapatkan pembiayaan pendidikan gratis dari Pemprov Kaltim.
Program ini juga dirancang untuk memberikan pembiayaan bagi mahasiswa yang memiliki KTP Bontang, dengan kuota awal sebanyak 2.000 mahasiswa. Meskipun demikian, kuota tersebut masih bisa dievaluasi setelah proses finalisasi dan penyusunan regulasi serta persyaratan penerimaan.
“Program kuliah gratis ini bertujuan untuk meringankan beban biaya pendidikan bagi masyarakat Bontang, terutama setelah melewati masa pandemi,” ujar Neni.
Neni berharap, program ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan SDM di Kota Bontang, sehingga dapat turut mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Pemerintah Bontang berkomitmen untuk terus mengoptimalkan sumber daya dan anggaran yang ada demi tercapainya visi pemerintahan mereka, yaitu mewujudkan Kota Bontang sebagai kota industri dan jasa yang maju, berkelanjutan, dinamis, dan sejahtera, serta menjadi daerah mitra IKN baru. []
Redaksi03