JAKART – Pernyataan tersebut disampaikan Macron saat menghadiri jamuan makan malam kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu malam. (28/05/25).
“12.000 kilometer memisahkan ibu kota kita, namun kita tetap terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama,” ujar Macron.
Dalam sambutannya, Macron menyebut Prabowo sebagai sahabat dekat, sekaligus mengungkapkan kekaguman para tokoh Prancis terhadap Indonesia sejak abad ke-19. Ia menyinggung nama-nama besar seperti penyair Arthur Rimbaud, komponis Claude Debussy, dan fotografer Henri Cartier-Bresson yang terinspirasi oleh Indonesia.
Presiden Prancis juga menekankan peran para seniman, peneliti, pelajar, dan pekerja dari kedua negara sebagai jembatan budaya yang telah menguatkan hubungan bilateral sepanjang waktu. “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit,” kutip Macron dalam bahasa Indonesia. Macron pun mengingatkan bahwa pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Prancis 75 tahun lalu merupakan bentuk penghormatan atas semangat revolusi dan kemandirian bangsa Indonesia yang menjadi inspirasi bagi dunia.
Lebih jauh, Macron menuturkan bahwa kunjungannya kali ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan, keamanan, dan kebudayaan. Ia dijadwalkan mengunjungi akademi militer yang didirikan Presiden Prabowo, di mana para prajurit mulai mempelajari bahasa Prancis sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral.
Di hadapan para tamu kenegaraan, Macron juga mengundang Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Hari Bastille yang akan digelar pada 14 Juli mendatang di Paris. “Bersama-sama kita akan berhasil,” tutup Presiden Macron dalam bahasa Indonesia, menegaskan optimisme akan masa depan kerja sama kedua negara. []
Redaksi10