TANAH LAUT – Kebakaran yang melanda dua rumah warga di Desa Batibati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa (14/10/2025) malam, menambah panjang daftar musibah yang nyaris berulang setiap tahun tanpa solusi nyata. Dua rumah milik warga bernama Samad dan Husni di RT 12 Dusun 4, Jalan Teluk Pulantan, hangus dilalap api sekitar pukul 22.00 Wita.
Kepala Desa Batibati, H. Mulyadi, membenarkan peristiwa tersebut. “Rumah yang terbakar yaitu rumah Samad dan Husni,” ujarnya, Rabu (15/10/2025). Menurutnya, kedua rumah berkonstruksi kayu dan berdekatan, sehingga api dengan cepat menjalar dari satu bangunan ke bangunan lain. “(Penghuni rumah) sedang maelangi, menjenguk cucu di RT sebelah,” kata Mulyadi menjelaskan alasan rumah dalam keadaan kosong saat peristiwa terjadi.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran tersebut, namun masyarakat menilai kondisi pemukiman yang padat dan rumah berbahan mudah terbakar seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Sayangnya, pola penanganan dan mitigasi kebakaran di wilayah Batibati dinilai belum beranjak jauh dari sekadar pemadaman setelah api membesar.
Kejadian semacam ini bukan kali pertama terjadi di Batibati. Dalam setahun terakhir, setidaknya sudah beberapa kali peristiwa serupa menimpa warga, namun tidak terlihat adanya langkah antisipatif yang signifikan. Minimnya fasilitas hidran, lemahnya pengawasan jaringan listrik, hingga kesadaran warga terhadap bahaya api sering menjadi kombinasi fatal yang berujung pada kebakaran berulang.
Kepala Desa Mulyadi sendiri hanya bisa menyampaikan laporan kepada pihak berwenang setelah rumah warga ludes dilalap api. Namun publik mempertanyakan, sampai kapan penanganan musibah di wilayah ini hanya bersifat reaktif tanpa strategi pencegahan yang jelas? Api boleh padam, tapi luka sosial dan ekonomi warga yang kehilangan tempat tinggal tidak begitu saja reda.
Musibah ini sekali lagi menegaskan betapa rapuhnya sistem keamanan lingkungan di kawasan pemukiman berbahan kayu di Tanah Laut. Kebakaran yang disebut “musibah” sesungguhnya juga cermin dari kelalaian bersama antara kesadaran masyarakat dan kesiapsiagaan pemerintah daerah yang kerap datang terlambat. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan