Lahar Hujan Gunung Semeru Terjadi Selama 5,5 Jam

JAWA TIMUR – Aktivitas lahar hujan dari Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tercatat berlangsung lebih dari lima jam pada Jumat malam (27/6), seiring dengan hujan deras yang mengguyur kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, menjelaskan bahwa getaran akibat banjir lahar tercatat dalam data kegempaan sebagai satu kejadian dengan amplitudo sebesar 20 milimeter dan durasi gempa selama 19.800 detik atau sekitar 5,5 jam.

Selain aktivitas banjir lahar hujan, Semeru juga menunjukkan peningkatan kegempaan lainnya. Tercatat sebanyak 36 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo antara 10 hingga 22 milimeter dan lama gempa berkisar 62 hingga 205 detik. Aktivitas kegempaan ini menandakan bahwa kondisi vulkanik gunung masih cukup aktif.

“Semeru juga mengalami 7 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 mm dan lama gempa 42-91 detik,” tuturnya.

Dalam pengamatan lanjutan, Mukdas juga menyampaikan adanya dua kali gempa harmonik dengan amplitudo 5 milimeter, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10 milimeter dan jeda waktu S-P selama 22 detik dengan durasi 48 detik. Sementara itu, secara visual, kondisi gunung sebagian besar tertutup kabut tingkat 0-II hingga 0-III, dan asap kawah tidak terlihat. Cuaca dilaporkan mendung hingga hujan, dengan arah angin lemah hingga sedang mengarah ke barat dan barat laut.

Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada tingkat Waspada. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan, terutama bagi warga yang tinggal atau beraktivitas di sekitar daerah rawan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak delapan kilometer dari puncak gunung.

Di luar jarak tersebut, aktivitas juga dilarang pada radius 500 meter dari tepi sungai karena dikhawatirkan dapat terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga sejauh 13 kilometer. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak karena berisiko terkena lontaran batu pijar.

Potensi ancaman awan panas, guguran lava, serta lahar hujan di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Semeru juga harus menjadi perhatian. Jalur yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil lain yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan terus menyosialisasikan informasi ini agar masyarakat dapat mengantisipasi potensi bencana dengan baik.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com