Laporan Palsu Kebakaran Kacaukan Damkar Sampit

KOTAWARINGIN TIMUR – Di tengah tingginya ancaman kebakaran di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) justru harus menghadapi tantangan lain yang tak kalah melelahkan laporan kebakaran palsu. Fenomena ini kembali terulang dan membuat petugas berjibaku mengerahkan tenaga, waktu, hingga bahan bakar hanya untuk menemukan lokasi yang ternyata tidak ada kejadian apa pun.

Plt Kepala Dinas Damkarmat Kotim, Atimaraahini, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang terus berulang tersebut. Ia mengatakan laporan palsu sangat mengganggu operasional damkar yang bekerja berpacu dengan waktu.

Menurutnya, sistem keterbukaan informasi yang telah dibangun Damkarmat sebenarnya bertujuan mempermudah masyarakat memberikan laporan valid ketika terjadi kebakaran atau keadaan darurat.

Namun realitasnya, masih ada warga yang menghubungi call center untuk menyampaikan laporan yang tidak akurat atau sekadar iseng. “Kami sudah punya website, IG, hingga call center yang aktif. Tapi tetap saja ada yang memberi info palsu. Kemarin kami dapat laporan kebakaran, pas petugas sampai di lokasi, ternyata tidak ada apa-apa,” ungkap Atimaraahini, Senin (01/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa beberapa laporan palsu bahkan memaksa tim menerjunkan dua unit mobil pemadam lengkap dengan regu yang berisi lima hingga enam personel.

“Yang kemarin cukup mengejutkan. Pasukan turun karena dianggap darurat, tapi ternyata nihil. Ini tentu merugikan, karena bensin terpakai, tenaga terkuras, dan waktu terbuang,” katanya.

Meski demikian, Damkarmat tidak pernah mengambil risiko dengan menyeleksi panggilan masuk. “Telepon tetap kami angkat semua. Kami tidak pernah pilih-pilih, karena keselamatan warga itu prioritas kami,” jelasnya.

Soal intensitas laporan palsu, Atimaraahini menyebut tidak bisa diprediksi. Ada bulan tanpa laporan, namun tiba-tiba muncul beberapa sekaligus. Bahkan sering ditemukan panggilan yang hanya diam lalu terputus.

Menurutnya, hal itu membuka potensi bahaya besar, karena bisa saja saat petugas dikerahkan untuk laporan fiktif, ada kebakaran nyata yang membutuhkan respon cepat.

Terkait penindakan hukum, pihaknya masih menghadapi keterbatasan. “Kalau mau memberi sanksi tentu harus ada dasar hukum. Saat ini belum ada aturannya,” ucapnya.

Untuk mencegah penyalahgunaan nomor darurat, Damkarmat akan meningkatkan koordinasi dengan polisi, pihak kecamatan, dan Telkom.

Atimaraahini berharap masyarakat tidak menjadikan layanan damkar sebagai tempat bercanda. “Kami berharap tidak ada lagi laporan palsu. Laporlah yang benar, karena setiap informasi langsung kami respon. Jangan main-main dengan situasi darurat,” tegasnya. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com