Lebih dari 50 Kapal Tantang Blokade Israel Demi Gaza

JOHANNESBURG – Mandla Mandela, cucu mendiang Nelson Mandela, menilai kondisi yang dialami rakyat Palestina di wilayah pendudukan Israel sebagai bentuk apartheid yang jauh lebih keras dibandingkan pengalaman Afrika Selatan pada masa kelamnya dahulu. Ia menyerukan agar masyarakat internasional segera mengambil langkah nyata untuk mendukung perjuangan Palestina.

Saat berbicara kepada Reuters di Bandara Johannesburg pada Rabu (04/09/2025), sebelum berangkat menuju Tunisia, Mandela menyampaikan bahwa dirinya akan bergabung dengan Global Sumud Flotilla, sebuah armada kemanusiaan yang membawa pasokan makanan dan obat-obatan ke Gaza meskipun ada blokade laut Israel. “Banyak dari kami yang pernah mengunjungi Palestina kembali dengan satu kesimpulan: bahwa rakyat Palestina sedang mengalami bentuk apartheid yang jauh lebih buruk daripada yang pernah kami alami,” kata Mandela. “Komunitas global harus terus mendukung mereka, sebagaimana mereka berdiri berdampingan dengan kami.”

Armada Global Sumud yang ia ikuti terdiri atas lebih dari 50 kapal dengan ratusan peserta dari 44 negara. Di antara mereka terdapat aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, serta aktor Irlandia Liam Cunningham, yang dikenal lewat perannya dalam serial Game of Thrones. Cunningham bahkan membandingkan perannya di layar kaca dengan perjuangan di dunia nyata. “Saya manusia dan saya tidak ingin melihat manusia diperlakukan seperti orang Palestina,” ujarnya.

Mandela sendiri bepergian bersama sepuluh aktivis asal Afrika Selatan. Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) menyebut partisipasi itu sebagai gema dari perjuangan panjang rakyat Afrika Selatan melawan apartheid. Mandela juga mengingatkan bahwa sistem apartheid di negaranya dahulu hanya berakhir setelah adanya tekanan internasional, termasuk sanksi dan isolasi. “Mereka mengisolasi Afrika Selatan di bawah apartheid dan akhirnya meruntuhkannya. Kami percaya sudah waktunya hal itu dilakukan untuk Palestina,” ucapnya.

Israel, di sisi lain, menolak keras perbandingan dengan Afrika Selatan dan menyatakan bahwa blokade terhadap Gaza bertujuan mencegah masuknya senjata ke kelompok Hamas. Tentara Israel bahkan mengonfirmasi telah melakukan latihan maritim beberapa hari sebelum armada tersebut berlayar, untuk menghadapi “berbagai skenario pertempuran”.

Sementara itu, Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) memperingatkan bahwa krisis kelaparan di Gaza semakin memburuk. Para penyelenggara flotilla menegaskan misi kemanusiaan mereka tidak membawa ancaman militer dan hanya melintasi jalur perairan internasional. Kapal-kapal itu memuat pasokan penting, termasuk peralatan medis dan susu formula bayi, untuk menjangkau lebih dari dua juta warga Gaza yang terhalang blokade berkepanjangan.

Kehadiran tokoh publik internasional dan dukungan simbolis dari cucu Nelson Mandela memperlihatkan bagaimana isu Palestina tetap menjadi sorotan dunia. Namun, dengan Israel yang tetap menegakkan blokade laut, masa depan konvoi kemanusiaan ini masih penuh ketidakpastian.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com