Legislator Kaltim soroti Ada Perusda Tidak Maksimal Berikan PAD

SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sapto Setyo Pramono menyoroti banyaknya Perusahaan Daerah (perusda) yang tidak maksimal memberikan Pendapatan kepada Kaltim.

Perusda itu memiliki peran vital sebagai ujung tombak pembangunan ekonomi daerah dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), oleh sebab itu, pengelolaan Perusda Kaltim harus dilakukan secara profesional, transparan dan harus ada perombakan managemen.

“Perusda masih dalam perbaikan, karena banyaknya yang belum maksimal selama saya hampir 2 periode berada di komisi II DPRD Kaltim hampir semua tidak maksimal,” ujar Sapto, kepada awak media saat ditemui di Samarinda, Kamis (22/05/2025).

Dia menyampaikan, Gubernur Kaltim akan segera mengambil langkah konkret dalam mengevaluasi struktur dan target kinerja Prusda serta ada pembenahan menyeluruh agar Perusda benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang efektif.

“Perusda pada bulan 6 itu habis masanya dan tinggal tunggu kebijakan Gubernur terhadap Perusda yang ada, akan dilakukan pergantian serta pastinya Perusda harus menjadi leading sektor tombak dalam rangka untuk meningkatkan PAD,” kata politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.

Ditekankan Sapto, Prusda harus diisi orang-orang yang profesional atau diserahkan pada ahlinya, artinya bahwa yang terpenting tidak menjadikan hubungan kekerabatan sebagai tolak ukur utama dalam penempatan jabatan strategis.

“Siapapun sebagai warga Negara, misalnya anak anda punya potensi dan punya kapasitas kenapa tidak, artinya kita harus memilah dan kalau tidak punya potensi kenapa harus dipakai serta yang terpenting profesionsl,” tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda ini.

Untuk diketahui, beberapa Perusda di Kaltim mengalami masalah seperti kendala dalam pembayaran gaji, karena modal yang disertakan Pemerintah Provinsi Kaltim tidak dikelola dengan baik dan adanya pimpinan Perusda yang terjerat masalah hukum, sehingga menyebabkan koordinasi operasional terhambat. []

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: M. Reza Danuarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X