Liga 1 Diprediksi Semarak dengan Kedatangan Pemain Keturunan Timnas Indonesia

JAKARTA – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menyambut positif potensi kehadiran pemain keturunan berstatus Timnas Indonesia di Liga 1. Menurutnya, keikutsertaan pemain diaspora seperti Shayne Pattynama dan Nathan Tjoe-A-On akan meningkatkan kualitas dan daya tarik kompetisi. Hal ini disampaikan menanggapi kabar bahwa Shayne Pattynama, bek kiri Timnas Indonesia yang baru saja diputus kontraknya oleh klub Belgia, KAS Eupen, dikaitkan dengan sejumlah klub Liga 1, termasuk Bhayangkara FC.

“Saya sudah banyak mendengar juga tentang (kabar) itu. Rasanya kalau benar terjadi pasti akan menambah semarak Liga 1,” kata Ferry Paulus. Ia menambahkan, kualitas pemain dengan pengalaman di liga Eropa akan membawa dampak positif bagi penampilan tim. “Tampilannya juga pasti akan lebih bagus karena pemain-pemain ini kita tahu labelnya di strata utama Eropa. Saya pikir ini berita bagus. Mudah-mudahan bisa terjadi,” tuturnya.

Shayne Pattynama, yang telah membela Timnas Indonesia dalam beberapa pertandingan internasional, dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Bhayangkara FC. Klub yang baru saja memastikan partisipasinya di Liga 1 musim depan itu disebut membuka peluang merekrut pemain diaspora. Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji, mengonfirmasi bahwa opsi tersebut sedang dipertimbangkan. “Semua tergantung, ya. Opsi itu (merekrut pemain diaspora) tergantung dan kalau memang itu memungkinkan dan mereka mau bergabung dengan Bhayangkara, lho, kami senang,” ujar Sumardji.

Selain Shayne, nama Nathan Tjoe-A-On, gelandang Timnas Indonesia yang kini membela klub Skotlandia, juga disebut berpotensi kembali ke tanah air. Keduanya dianggap dapat memperkuat daya saing klub-klub lokal sekaligus menarik minat penonton. Ferry Paulus menilai, kehadiran pemain dengan kualitas internasional akan mendorong peningkatan performa liga secara keseluruhan, baik dari segi teknis maupun komersial.

Bhayangkara FC, yang sebelumnya sempat menghadapi ketidakpastian status kompetisi, kini fokus membangun tim kompetitif. Sumardji menegaskan bahwa perekrutan pemain akan disesuaikan dengan kebutuhan tim dan kesiapan pemain. “Kami tidak ingin terburu-buru. Yang penting pemain merasa nyaman dan sesuai dengan visi klub,” tambahnya.

Potensi kembalinya pemain diaspora seperti Shayne dan Nathan ke Liga 1 juga dinilai sebagai langkah strategis untuk mempertahankan kualitas Timnas Indonesia. Dengan bermain di liga domestik, mereka diharapkan tetap menjaga performa sekaligus membangun chemistry dengan rekan setim di level klub maupun negara.

Liga 1 musim depan diprediksi akan lebih kompetitif dengan adanya sejumlah klub yang mulai mengincar pemain berpengalaman, baik lokal maupun diaspora. Kebijakan LIB yang mendukung inklusivitas pemain keturunan juga diharapkan membuka jalan bagi talenta-talenta baru untuk berkontribusi dalam pengembangan sepak bola nasional.

Ferry Paulus optimistis momentum ini dapat menjadi titik balik bagi Liga 1 untuk kembali menjadi ajang yang diminati tidak hanya oleh penonton lokal, tetapi juga pasar regional. “Ini kesempatan emas bagi kita untuk menunjukkan bahwa Liga 1 mampu menjadi rumah bagi pemain berkualitas, baik dari dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.[]

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com