Lomba Masak Ikan Jadi Edukasi Gizi di Tanahbumbu

TANAH BUMBU – Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanahbumbu. Salah satu langkah inovatifnya adalah melalui ajang lomba memasak ikan bandeng yang digelar di Pendopo Serambi Madinah, Rabu (28/5/2025), dalam tajuk “Lomba Masak Ikan ke-22 Tingkat Kabupaten Tanahbumbu Tahun 2025.”

Kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi media edukasi gizi dan promosi kuliner berbahan ikan lokal. Diikuti oleh perwakilan dari seluruh kecamatan di Tanahbumbu, para peserta merupakan kader muda/milenial dan juara seleksi lomba serba ikan di tingkat desa yang mewakili kecamatan masing-masing.

Seluruh peserta diberi tantangan mengolah ikan bandeng menjadi berbagai kreasi hidangan. Mulai dari pepes, sop, hingga kudapan inovatif lainnya disajikan dengan keterampilan yang tidak kalah dari koki profesional. Suasana penuh semangat tampak menghiasi jalannya lomba, seiring para ibu-ibu dengan cekatan membersihkan dan mengolah bahan utama mereka.

Kepala Dinas Perikanan Tanahbumbu, Akhmad Rozain, menyampaikan bahwa pemilihan ikan bandeng sebagai bahan utama lomba didasari kandungan gizinya yang tinggi, terutama asam lemak omega-3.

“Omega-3 bermanfaat untuk perkembangan otak dan memori, terutama pada anak-anak, sehingga para orang tua mengetahui hal ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kandungan omega-3 pada bandeng bahkan lebih tinggi dibandingkan ikan salmon, yaitu sekitar 14,2% berbanding 2,6%, menjadikan bandeng sebagai pilihan ekonomis namun bergizi tinggi. Apalagi, harga bandeng yang terjangkau di kisaran Rp20.000 sampai Rp30.000 per kilogram membuatnya mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.

Mengusung tema “Beraksi Ayo Makan Ikan untuk Indonesia Emas”, lomba ini terbagi dalam tiga kategori menu: masakan ikan untuk keluarga, untuk balita, dan kategori kudapan. Penilaian dilakukan oleh juri profesional yang terdiri dari Chef Agus Sasirangan, Ahli Gizi Puskesmas Binuang Dedy Hatta Permana, dan Ahli Tata Boga Abdul Rasyid.

Penilaian mencakup aspek kreativitas dan inovasi (25%), cita rasa (25%), penyajian (25%), higienitas dan keamanan konsumsi (5%), serta kandungan gizi (10%). Bobot nilai akhir disesuaikan berdasarkan kategori menu—keluarga (40%), balita (30%), dan kudapan (30%).

Lewat lomba ini, diharapkan tidak hanya keterampilan memasak yang meningkat, tetapi juga pemahaman masyarakat terhadap pentingnya mengonsumsi ikan sebagai sumber protein utama bagi keluarga. [] Adm04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X