JAWA BARAT – Longsor yang melanda Jalan Raya Curug Cinulang, Desa Dampit, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kamis (03/10/2025) malam, kembali mengingatkan masyarakat akan kerentanan kawasan wisata dan pemukiman di daerah rawan bencana. Peristiwa ini menutup akses utama yang menghubungkan kawasan wisata Cicalengka Dreamland, Curug Cinulang, hingga jalur menuju Gunung Karembi.
Pantauan di lokasi, material tanah dan lumpur menutup seluruh badan jalan sehingga arus lalu lintas sempat terhenti total. Petugas gabungan bersama warga sejak malam langsung bergerak membersihkan jalan. Pagi harinya, alat berat dan mobil pemadam dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi material.
Kepala Desa Dampit, Nanang Setiawan, mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 21.30 WIB ketika wilayah Cicalengka diguyur hujan. “Pas kejadian jalanan sepi dan hujan dengan intensitas kecil. Alhamdulillah tidak ada korban,” ujarnya, Jumat (03/10/2025).
Nanang menuturkan, warga bersama aparat desa sempat membersihkan jalan secara manual menggunakan peralatan sederhana agar akses warga yang hendak beraktivitas tidak sepenuhnya terhenti. Namun upaya tersebut hanya memungkinkan kendaraan roda dua melintas, sementara kendaraan roda empat baru bisa melewati jalur setelah pembersihan menggunakan alat berat dilakukan pada pagi hari.
“Lalu lintas terputus sementara, terutama roda empat. Malam juga sudah ada kegiatan membersihkan material. Minimalnya motor bisa melintas lah. Tapi untuk keseluruhan jalan baru sekarang,” katanya.
Ia menambahkan, longsor di titik yang sama sudah berulang kali terjadi. Selama masa kepemimpinannya, tercatat tiga kali kejadian serupa. “Dulu pernah kejadian, selama saya menjadi kepala desa, ini kejadian ketiga kali,” ungkapnya.
Situasi ini menimbulkan keprihatinan karena jalan tersebut merupakan jalur vital bagi mobilitas warga sekaligus akses menuju destinasi wisata populer di Bandung Timur. Selain berdampak pada aktivitas harian, terhambatnya jalur juga berpotensi memukul sektor pariwisata lokal yang tengah berkembang di kawasan itu.
Pengalaman berulang menunjukkan perlunya penanganan serius, mulai dari pemetaan titik rawan hingga pembangunan infrastruktur penahan longsor yang memadai. Tanpa langkah pencegahan, jalur utama ini dikhawatirkan akan terus terancam setiap musim hujan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan