Lonjakan Harga Ayam Terjadi di Pasar Keramat Sampit

KOTAWARINGIN TIMUR – Momen Hari Raya Idul Adha 1446 H tidak hanya membawa berkah spiritual, tetapi juga berimbas pada dinamika harga kebutuhan pokok, khususnya ayam potong, di pasar tradisional Sampit, Kotawaringin Timur. Dalam dua hari terakhir, harga ayam potong di Pasar Keramat naik signifikan dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Fenomena kenaikan harga ayam yang terjadi menjelang dan sesudah Idul Adha ini sudah menjadi hal yang biasa dialami pedagang dan pembeli setiap tahunnya. Rahman, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Keramat, menuturkan bahwa fluktuasi harga ini disebabkan oleh lonjakan permintaan dari masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan protein hewani selama hari raya.

“Memang harga ayam potong kerap tidak stabil saat hari-hari besar keagamaan, termasuk Idul Adha. Dua hari terakhir ini harga naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram,” kata Rahman pada Sabtu (07/06/2025).

Selain permintaan yang meningkat, Rahman juga menjelaskan bahwa stok dan proses distribusi ayam turut memengaruhi harga di pasar. Terbatasnya pasokan saat momen-momen tertentu kerap menimbulkan tekanan terhadap harga, sehingga membuat harga ayam melonjak.

Meski demikian, lonjakan harga tersebut tidak mengurangi minat masyarakat untuk membeli ayam potong. Permintaan tetap tinggi karena ayam menjadi sumber protein penting yang dibutuhkan oleh keluarga selama perayaan.

Rahman menambahkan bahwa kenaikan harga ini bersifat temporer. Setelah puncak perayaan berlalu, harga ayam diperkirakan akan kembali stabil sesuai dengan kondisi pasar normal.

“Ini sudah menjadi siklus tahunan. Permintaan yang melonjak menyebabkan harga naik, tapi setelah Idul Adha, harga ayam biasanya turun kembali,” ujar Rahman.

Dengan stabilnya harga pasca-Idul Adha, diharapkan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan protein hewani dengan lebih mudah dan merata. [] Adm04

PDF