PARIS — Museum Louvre mengambil langkah keamanan besar-besaran setelah aksi pencurian dramatis bulan lalu yang mengguncang reputasi ikon seni dunia itu. Menjelang akhir 2026, museum tersibuk di planet ini akan memasang 100 kamera eksternal baru sebagai bagian dari evaluasi total sistem pengawasannya.
Dalam sidang Majelis Nasional, Rabu (19/11/2025), Direktur Museum Louvre Laurence Des Cars menegaskan pihaknya kini memperkuat koordinasi dengan kepolisian Paris. “Kami akan memastikan pengamanan yang lebih ketat dan terintegrasi,” ujarnya, sebagaimana dikutip Reuters.
Insiden 19 Oktober 2025 ketika empat perampok melarikan diri hanya dalam empat menit sambil menggondol perhiasan senilai USD 102 juta membuat dunia tercengang sekaligus menyorot celah keamanan Louvre. Empat tersangka telah didakwa, namun harta berharga itu masih raib.
Pejabat Prancis mengakui sistem kamera di dinding luar museum selama ini tidak memadai, ditambah area balkon yang tidak tertutup. Celah inilah yang diyakini dimanfaatkan kawanan pencuri.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah akan menambah perangkat anti-intrusi, memperkuat akses publik, hingga memasang penghalang anti-tabrakan di sekitar kawasan museum.
Sebuah laporan Cour des Comptes bulan lalu mengungkap keterlambatan Louvre dalam memperbarui infrastruktur, salah satunya akibat belanja besar untuk koleksi seni. Menanggapi kritik itu, Des Cars menegaskan kepada parlemen, “Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas akuisisi ini, yang merupakan kebanggaan negara dan koleksi kami.”
Dari perhiasan yang dicuri, terdapat dua benda bersejarah yang sangat bernilai: Kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon I kepada Permaisuri Marie-Louise, Diadem milik Permaisuri Eugenie, bertabur hampir 2.000 berlian
Menteri Kehakiman Gerald Darmanin bahkan mengakui adanya kegagalan sistem keamanan nasional. “Yang pasti, kita telah gagal, karena orang-orang dapat memarkir alat pengangkut furnitur di tengah kota Paris, lalu mengangkat beberapa orang dalam beberapa menit untuk mengambil perhiasan tak ternilai harganya,” katanya kepada Radio France Inter.
Dengan proyek pemasangan 100 kamera dan serangkaian pengamanan baru, pemerintah Prancis berharap citra Louvre kembali pulih setelah pencurian paling memalukan dalam sejarah museum modern. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan