SINGKAWANG – Seekor lumba-lumba ditemukan mati mengapung di bawah Jembatan Agen, Kota Singkawang, Sabtu (28/06/2025). Penemuan bangkai satwa laut tersebut menjadi perhatian warga yang melintas maupun berada di sekitar kawasan sungai.
Bangkai lumba-lumba tampak berada di antara tumpukan sampah yang menggenang di bawah jembatan. Belum diketahui secara pasti penyebab kematian hewan tersebut, namun dugaan sementara menyebutkan kemungkinan lumba-lumba tersebut tersangkut jaring nelayan yang beraktivitas di sekitar lokasi.
Warga yang pertama kali melihat bangkai lumba-lumba tersebut mengunggah rekaman video melalui akun media sosial Facebook. Dalam rekaman yang tersebar di linimasa, tampak jelas tubuh lumba-lumba mengapung di permukaan air, dalam kondisi sudah tidak bergerak. “Lumba lumba terdampar, mati, jembatan agen, nyangkut di perahu,” ujar si pengunggah rekaman video di akun media sosial tersebut.
Beberapa warga juga menyampaikan komentar melalui kolom unggahan tersebut. Salah satunya menduga kematian lumba-lumba tersebut akibat terseret jaring nelayan yang biasa menambatkan perahunya di bawah jembatan. Spekulasi ini menguat karena kawasan sungai di sekitar jembatan memang kerap digunakan sebagai jalur lalu lintas perahu nelayan tradisional.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai insiden tersebut. Belum diketahui pula apakah lumba-lumba itu berasal dari habitat alami di perairan lepas yang masuk ke muara sungai, atau terbawa arus dari lokasi lain. Keberadaan lumba-lumba di perairan sekitar Kota Singkawang memang bukan hal umum, sehingga kemunculannya dalam kondisi mati di sungai memunculkan pertanyaan dari berbagai pihak.
Kematian hewan laut seperti lumba-lumba bisa menjadi indikator kondisi ekosistem perairan yang memerlukan perhatian serius. Apalagi jika faktor penyebabnya adalah aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan menggunakan jaring yang tidak ramah lingkungan atau pencemaran air.
Sejumlah warga berharap agar instansi terkait, seperti dinas lingkungan hidup atau pihak konservasi laut, segera melakukan pengecekan terhadap kondisi perairan dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemeriksaan terhadap bangkai lumba-lumba juga dinilai penting untuk memastikan penyebab kematian dan mencari tahu dari mana satwa tersebut berasal. []
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan