Macron Tolak Diplomasi Dua Arah

PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut baik rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, Macron menegaskan, Ukraina dan Eropa tidak boleh sekadar menjadi penonton dalam pembicaraan yang membahas masa depan kawasan mereka.

“Sejak mereka membahas nasib Ukraina, Ukraina harus dilibatkan. Sejak mereka membahas dampaknya terhadap keamanan Eropa, Eropa harus dilibatkan,” kata Macron kepada wartawan setelah pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa Selatan di Slovenia, dikutip AFP, Senin (20/10/2025).

Pernyataan itu menjadi sindiran halus terhadap diplomasi tertutup dua kekuatan besar dunia yang sering kali meminggirkan pihak terdampak. Rencana pertemuan Trump–Putin kembali memunculkan kekhawatiran bahwa “perdamaian” yang dibicarakan hanya akan menjadi panggung politik tanpa mempertimbangkan realitas di medan perang.

Pertemuan baru itu muncul setelah percakapan telepon antara kedua pemimpin yang diklaim Kremlin “sangat jujur dan penuh kepercayaan”. Ironisnya, hubungan akrab itu justru menimbulkan tanda tanya di kalangan sekutu Barat.

“Telah disepakati bahwa perwakilan kedua negara akan segera mulai menyelenggarakan pertemuan puncak yang dapat digelar, misalnya, di Budapest,” kata ajudan utama Putin, Yuri Ushakov, seperti dikutip AFP, Jumat (17/10/2025).

Ia menambahkan, lokasi Budapest diusulkan oleh Trump dan “segera” disetujui Putin. “Itu adalah percakapan yang sangat substantif, dan pada saat yang sama, sangat jujur dan penuh kepercayaan,” ujarnya.

Namun di saat kedua pemimpin besar itu berbicara tentang “kepercayaan”, Eropa justru waspada. Banyak yang menilai, pembicaraan di luar meja Ukraina bisa berujung pada keputusan sepihak yang melemahkan posisi Kyiv.

Percakapan itu juga bertepatan dengan perjalanan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Washington DC untuk membahas potensi bantuan rudal Tomahawk dari AS.

“Vladimir Putin menegaskan kembali pernyataannya bahwa rudal Tomahawk tidak akan mengubah situasi di medan perang, tetapi akan secara signifikan merusak hubungan antara kedua negara kita. Belum lagi prospek penyelesaian damai,” kata Ushakov.

Macron menegaskan, jika Ukraina dan Eropa tidak dilibatkan, maka setiap rencana “damai” hanya akan menjadi permainan dua negara besar yang memperjualbelikan stabilitas dunia. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com