Mahasiswa Sambas Demo Tuntut Transparansi APBD

SAMBAS – Aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPRD Kabupaten Sambas pada Senin (01/09/2025) lalu menuntut transparansi dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Massa menilai masih ada alokasi anggaran yang tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat secara langsung.

Dalam orasinya, mahasiswa menekankan perlunya pemerintah daerah mengutamakan belanja untuk kesejahteraan publik. “Kami menemukan alokasi anggaran belanja makan di salah satu dinas mencapai Rp5 miliar,” kata Luffi Ariadi, salah satu perwakilan mahasiswa sekaligus orator aksi.

Selain anggaran konsumsi, mahasiswa juga menyoroti pos belanja Alat Tulis Kantor (ATK) yang dinilai kurang relevan dengan kondisi digitalisasi saat ini. Tak hanya itu, porsi dana aspirasi atau pokok pikiran dewan yang mencapai 28 persen dari total APBD turut menjadi sorotan. Luffi menegaskan bahwa data yang mereka sampaikan bisa dipertanggungjawabkan dan membuka ruang dialog untuk memperbaiki tata kelola keuangan daerah.

Menanggapi kritik tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas, Samekto Hadi Suseno, yang menemui mahasiswa, menyatakan pemerintah daerah berkomitmen menjaga keterbukaan informasi anggaran. Menurutnya, evaluasi perlu dilakukan berdasarkan dokumen resmi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

“Semua kritik dan masukan harus berdasarkan fakta. Kita buktikan bersama melalui dokumen APBD agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” tegas Samekto.

Ia menambahkan, pemerintah daerah siap menerima masukan dari masyarakat, termasuk mahasiswa, sebagai bentuk pengawasan publik terhadap jalannya pemerintahan.

Demonstrasi ini mencerminkan meningkatnya perhatian generasi muda terhadap tata kelola keuangan daerah. Para mahasiswa berharap pemerintah tidak hanya menanggapi secara formal, tetapi juga menindaklanjuti kritik dengan langkah nyata yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat Sambas.[]

Admin05