JAKARTA – Dunia pendidikan Indonesia kembali diguncang dengan kabar duka. Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22), ditemukan tewas akibat dikeroyok di lingkungan kampus pada Selasa (04/03/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Kejadian tragis ini langsung mendapat perhatian polisi yang segera melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa pihaknya masih mendalami kasus tersebut untuk mengungkap motif dan pelaku kekerasan yang menyebabkan kematian Kenzha.
“Saat ini, kami sedang dalam penyelidikan lebih lanjut dan mendalami bukti-bukti yang ada,” ujarnya saat dihubungi Kamis (06/03/2025).
Berikut adalah sejumlah fakta yang terungkap seputar peristiwa tersebut:
- Pernyataan Kampus UKI
Pihak kampus UKI melalui akun media sosial resmi menyampaikan bahwa mereka menghormati proses penyelidikan yang tengah berlangsung. Pihak universitas juga mengingatkan agar tidak ada informasi yang beredar tanpa konfirmasi resmi dari pihak kampus. “Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban,” ungkap pihak UKI dalam pernyataan resmi mereka. - Pesta Miras Sebelum Pengeroyokan
Menurut informasi yang dihimpun polisi, korban sempat terlibat pesta minuman keras (miras) bersama beberapa temannya sebelum insiden pengeroyokan terjadi. Pada pukul 16.30 WIB, korban bersama tiga temannya membeli arak Bali dan mengonsumsinya di taman perpustakaan kampus. Percekcokan mulut terjadi beberapa kali selama acara tersebut. - Percekcokan Sebelum Kejadian
Sekitar pukul 18.00 WIB, korban kembali terlibat cekcok mulut yang diduga memperburuk situasi. Setelah kejadian tersebut, korban bersama teman-temannya kembali melanjutkan konsumsi miras. Namun, suasana kembali memanas hingga sekuriti kampus turun tangan untuk melerai. - Korban Terjatuh dan Dibawa ke Rumah Sakit
Beberapa saat setelah percekcokan kedua, korban terlihat mengarah ke pagar dan jatuh bersama pagar yang rusak. Dalam keadaan terluka parah, korban segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit UKI namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. - Pemeriksaan 18 Saksi
Polisi telah memeriksa 18 saksi terkait kejadian tersebut, termasuk mahasiswa dan perwakilan kampus. Para saksi memberikan keterangan terkait kejadian yang berlangsung sebelum dan sesudah korban terlibat dalam pesta miras serta cekcok yang terjadi di kampus. - Rekaman CCTV
Pihak kepolisian juga telah memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. CCTV menunjukkan adanya cekcok antara korban dan seseorang, serta tampaknya beberapa orang mengantar korban keluar dari kampus. Namun, tidak ada rekaman yang memperlihatkan momen pengeroyokan hingga korban jatuh ke saluran air. - Penyelidikan Luka di Kepala Korban
Kepala Polisi Jakarta Timur mengungkapkan bahwa luka yang ditemukan di kepala korban sangat mencurigakan. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari forensik terkait penyebab pasti kematian korban. - Tanggapan Rektor UKI
Rektor UKI, Dhaniswara K Harjono, menyampaikan bahwa pihak kampus akan mengevaluasi prosedur keamanan, termasuk keberadaan petugas sekuriti kampus yang dinilai kurang memadai. Rektor juga mengonfirmasi bahwa pesta miras di kampus adalah pelanggaran, namun tidak terpantau pada saat kejadian. “Kami akan mengevaluasi siapa saja yang terlibat dan memberikan sanksi yang sesuai,” ungkapnya.
Kasus ini tengah menjadi sorotan publik, dan pihak kampus serta polisi berkomitmen untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan. Universitas Kristen Indonesia juga mengharapkan kerjasama dari seluruh pihak agar kasus ini bisa segera terungkap dengan jelas. []
Redaksi03