Malam Mencekam di Ekuador: Penjara Meledak, 4 Napi Tewas!

QUITO — Ledakan dan suara tembakan mengguncang langit malam Kota Machala, Ekuador. Bentrokan brutal di dalam kompleks penjara berujung maut, menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 30 narapidana serta seorang petugas polisi. Insiden berdarah itu kembali menyoroti gelombang kekerasan yang terus membayangi sistem pemasyarakatan di negara Amerika Selatan tersebut.

Dilaporkan AFP, Senin (10/11/2025), kerusuhan terjadi sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Warga di sekitar lokasi panik setelah mendengar rentetan suara tembakan, ledakan, dan teriakan minta tolong dari balik tembok penjara Machala, salah satu fasilitas dengan tingkat keamanan tinggi di barat daya Ekuador.

“Empat orang tewas dalam bentrokan tersebut, sementara 33 narapidana dan satu petugas polisi terluka,” demikian pernyataan resmi Otoritas Penjara Nasional (SNAI). Tim elite kepolisian segera diterjunkan untuk mengendalikan situasi dan mengambil alih penjara yang sempat dikuasai oleh para tahanan bersenjata.

Belum ada rincian identitas korban atau kepastian apakah bentrokan ini kembali dipicu perang antargeng narkoba, yang selama ini menjadi pemicu utama gelombang kekacauan di berbagai penjara Ekuador. Namun, sumber internal keamanan menyebutkan, kekerasan ini kemungkinan terkait dengan rencana pemindahan sejumlah napi berisiko tinggi ke penjara baru berkeamanan maksimum yang dibangun di provinsi lain atas perintah Presiden Daniel Noboa.

Penjara-penjara di Ekuador memang telah lama menjadi markas operasi geng penyelundup narkoba, tempat jaringan bersaing memperebutkan jalur perdagangan gelap ke luar negeri. Sejak 2020, lebih dari 500 napi dilaporkan tewas akibat pertempuran brutal di balik jeruji besi.

Kerusuhan di Machala kali ini bukan yang pertama. Pada akhir September lalu, bentrokan bersenjata di penjara yang sama juga menewaskan 13 narapidana dan seorang petugas penjara. Pemerintah mengakui, sistem keamanan penjara di Ekuador terus menghadapi ancaman serius dari sindikat kriminal bersenjata yang memiliki akses terhadap senjata api, bahan peledak, hingga komunikasi rahasia dari dalam sel.

Situasi darurat ini mendorong otoritas mengevakuasi sejumlah napi ke fasilitas sementara. Warga di sekitar lokasi penjara masih diliputi ketakutan, mengingat insiden serupa sering kali memicu gelombang balas dendam antargeng yang menjalar hingga ke luar tembok penjara.

Kerusuhan berdarah di Machala menambah daftar panjang tragedi kelam di sistem pemasyarakatan Ekuador. Di tengah upaya pemerintah memperketat pengawasan dan membangun fasilitas baru, bayang-bayang kekuasaan geng narkoba masih menjadi ancaman nyata yang belum mampu ditaklukkan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com