Malam Mencekam di Kereta Inggris, Pelaku Tikam 11 Orang Sendirian

LONDON — Kepanikan melanda sebuah rangkaian kereta api di Inggris saat belasan penumpang berteriak histeris menyelamatkan diri dari serangan brutal seorang pria bersenjata tajam. Insiden berdarah yang terjadi pada Sabtu (1/11) itu mengubah perjalanan biasa menjadi mimpi buruk ketika seorang pria berusia 32 tahun tiba-tiba mengamuk dan menusuk para penumpang tanpa ampun.

Menurut laporan Reuters, Senin (03/11/2025), Kepolisian Inggris menegaskan aksi sadis tersebut tidak terkait terorisme, meski menyebabkan sedikitnya 11 orang luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Tersangka, seorang pria kulit hitam warga negara Inggris asal Peterborough kota yang berjarak sekitar 160 kilometer di utara London ditangkap setelah kereta berhenti darurat di area Huntingdon.

“Penyelidikan kami berjalan cepat dan kami meyakini tidak ada pelaku lain yang dicari terkait insiden ini,” ujar Wakil Kepala Kepolisian Transportasi Inggris, Stuart Cundy. Polisi menemukan sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku di lokasi kejadian.

Sempat beredar kabar adanya dua pelaku, namun polisi memastikan satu pria lain berusia 35 tahun yang sempat ditahan telah dibebaskan tanpa dakwaan setelah disimpulkan tidak terlibat. “Tidak ada bukti yang menunjukkan penusukan massal ini merupakan tindakan terorisme,” tambah Cundy menegaskan.

Sumber kepolisian menyebut penyelidikan kini difokuskan untuk mengungkap motif di balik tindakan brutal itu. Dugaan sementara mengarah pada masalah pribadi atau gangguan mental pelaku, namun pihak berwenang belum memberikan konfirmasi resmi.

Salah satu korban parah adalah awak kereta yang terluka parah setelah berusaha menghentikan pelaku. Polisi menyebut kondisi korban tersebut kini kritis. Sementara itu, lima korban lainnya telah dipulangkan dari rumah sakit pada Minggu malam, dan enam lainnya masih menjalani perawatan intensif.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut tragedi ini sebagai “insiden yang mengerikan dan sangat memprihatinkan.” Sedangkan Raja Charles III, dalam pernyataannya pada Minggu (02/11/2025), mengaku “benar-benar terkejut dan terguncang” atas kekerasan yang terjadi di ruang publik yang seharusnya aman bagi masyarakat.

Kepanikan penumpang terekam dalam sejumlah video amatir yang viral di media sosial, memperlihatkan situasi kacau di dalam gerbong: teriakan minta tolong, darah di lantai, dan kepanikan saat kereta berhenti mendadak. Polisi kini mengamankan rekaman CCTV untuk memastikan kronologi detik demi detik aksi berdarah itu.

Warga Inggris menuntut peningkatan keamanan transportasi umum setelah tragedi ini. Meski otoritas memastikan tidak ada ancaman lanjutan, banyak pihak menganggap kejadian tersebut cermin meningkatnya kekerasan publik di tengah tekanan sosial dan mental pasca-pandemi. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com