PONTIANAK – Kota Pontianak kembali menjadi destinasi studi tiru bagi pemerintah daerah lain. Kali ini, Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah Kota Manado menjadikan Pontianak sebagai tempat belajar dalam upaya memperkuat tata kelola organisasi dan pelayanan publik.
Kunjungan kerja yang berlangsung pada Selasa (10/06/2025) itu dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Prokopim Setda Kota Manado, Glad Taliawo. Ia mengungkapkan bahwa Pontianak dipilih bukan hanya karena letaknya yang unik di garis khatulistiwa, tetapi juga karena dinilai berhasil dalam pengelolaan Prokopim yang efisien dan representatif. “Pontianak memiliki keunikan tersendiri, dan kami ingin melihat serta mempelajari bagaimana prosedur tata kelola yang dijalankan di Bagian Prokopim Kota Pontianak,” kata Glad usai diterima oleh Kepala Bagian Prokopim Setda Kota Pontianak.
Rombongan dari Manado tak hanya berdiskusi soal manajemen kelembagaan, tetapi juga menyempatkan diri mengamati kehidupan kota, termasuk tata ruang dan atmosfer sosial. Mereka mengunjungi kawasan waterfront serta sejumlah warung kopi yang menurut mereka menjadi bagian dari daya tarik lokal.
“Kami baru mencoba beberapa kuliner umum, tapi dari pengamatan saya, Pontianak ini juga bisa disebut sebagai kota kuliner. Banyak pilihan menarik yang perlu waktu lebih untuk dinikmati,” ungkap Glad, seraya menyebut potensi wisata kuliner di kota ini sangat besar.
Ia juga menyoroti aspek kebersihan dan keteraturan tata ruang kota. “Pontianak ini kota yang bersih dan penataannya bagus. Meski tidak banyak gedung tinggi, tetapi terasa indah dipandang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Prokopim Setda Kota Pontianak, Zulkarnain, menyambut baik kunjungan tersebut. Menurutnya, studi tiru seperti ini bukan sekadar agenda formal, tetapi merupakan bentuk kolaborasi nyata antarpemerintah daerah yang saling menguatkan dalam peningkatan kualitas layanan. “Kami sangat mengapresiasi kunjungan rekan-rekan dari Prokopim Kota Manado. Ini adalah bentuk nyata semangat kolaborasi dan saling belajar antar daerah,” ucap Zulkarnain.
Ia menambahkan, pertemuan tersebut menjadi ajang tukar ide dan praktik terbaik, mulai dari strategi komunikasi pimpinan hingga tata kelola anggaran yang efektif. “Setiap daerah punya karakteristik dan tantangan masing-masing. Dengan saling berbagi, kita bisa mendapatkan sudut pandang baru dan solusi yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya,” tambahnya. [] Admin03