Maraknya Fenomena Manusia Gerobak di Balikpapan

BALIKPAPAN – Fenomena semakin banyaknya manusia gerobak, yang sering dikaitkan dengan pemulung, menjadi sorotan serius Wakil Ketua III DPRD Balikpapan, Budiono. Ia mendesak Pemerintah Kota Balikpapan untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam menangani masalah ini, agar tidak mengganggu ketertiban dan estetika kota.

Menurut Budiono, keberadaan manusia gerobak bukan hanya soal persoalan sosial, melainkan juga terkait dengan penataan kota yang lebih baik. Ia berpendapat bahwa untuk mengatasi masalah ini, penertiban saja tidak cukup. Diperlukan langkah pemberdayaan agar mereka dapat memiliki pekerjaan yang lebih terarah dan tidak lagi bergantung pada aktivitas di jalanan.

“Keberadaan manusia gerobak perlu dikelola dengan lebih baik. Mereka membutuhkan solusi yang layak agar tidak terus-menerus mencari nafkah di jalanan,” ungkap Budiono pada Selasa (01/04/2025).

Selain itu, Budiono juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang cara menyalurkan sedekah agar lebih tepat sasaran. Daripada memberikan bantuan langsung di jalan, ia menyarankan agar masyarakat menyalurkan bantuan melalui lembaga resmi seperti panti asuhan atau organisasi sosial yang menangani fakir miskin.

Sebagai solusi, Budiono mengusulkan agar Pemkot Balikpapan memaksimalkan peran bank sampah dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) untuk memberikan wadah bagi para pemulung. Dengan cara ini, mereka tetap dapat memilah barang-barang daur ulang tanpa harus beroperasi di jalanan, sehingga kota tetap tertata.

“Bank sampah bisa menjadi tempat yang lebih baik bagi mereka untuk bekerja. Dengan begitu, kota tetap tertata dengan rapi dan mereka juga memiliki pekerjaan yang lebih terstruktur,” tambahnya.

Budiono berharap agar Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan terus memberikan pembinaan dan edukasi kepada para pemulung. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini bukan hanya soal penertiban, melainkan juga untuk memastikan mereka memiliki alternatif pekerjaan yang lebih baik.

“Kita harus melihat ini dari sisi pemberdayaan, bukan hanya penertiban. Jika mereka diberi kesempatan untuk bekerja di lingkungan yang lebih terstruktur, hal ini akan menjadi solusi yang lebih baik bagi semua pihak,” pungkasnya. []

Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Nistia Endah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com