PALANGKA RAYA – Langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam mendorong transformasi pendidikan berbasis digital semakin nyata, ditandai dengan pemberian apresiasi langsung kepada guru berprestasi yang berhasil menuntaskan pelatihan sistem pembelajaran daring secara luar biasa. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, melakukan panggilan video kepada Margio F. Tidja, guru SMKN 3 Buntok, Kabupaten Barito Selatan, untuk menyampaikan penghargaan atas pencapaian luar biasanya dalam program pelatihan Learning Management System (LMS). “Saya lihat hasilnya sangat baik, ada banyak sekali modul yang berhasil diikuti, seperti tentang virtual reality dan bagaimana menghidupkan kelas IT,” ujar Reza di Palangka Raya, Jumat (13/06/2025).
Margio mencatatkan prestasi dengan menyelesaikan 63 kursus dari total 102 modul LMS, yang mencakup pelatihan digital selama 22 jam dengan nilai rata-rata 83 skor tertinggi dalam pelatihan yang diikuti lebih dari 6.900 guru SMA, SMK, dan SLB se-Kalteng. Dalam kesempatan yang sama, Reza juga membuka ruang diskusi agar peserta pelatihan dapat memberikan masukan untuk pengembangan pelatihan di masa mendatang. “Kita perbaharui modulnya, cari pembicara yang mantap, agar pelatihan ini makin berdampak,” tegasnya.
Sebagai bentuk penghargaan, Margio akan menerima uang pembinaan dari Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran. Reza berharap pemberian ini dapat menjadi motivasi bagi guru-guru lain untuk terus mengembangkan diri dan menularkan semangat belajar kepada peserta didik.
Pelatihan melalui LMS ini merupakan bagian dari program strategis Pemprov Kalteng dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif, adaptif terhadap kemajuan teknologi, dan merata di seluruh wilayah. “Tujuan besar kami adalah mewujudkan Kalteng Berkah, Kalteng Maju, dan Kalteng Sejahtera melalui penguatan kualitas guru yang adaptif dan melek teknologi,” kata Reza.
Program LMS yang digelar secara gratis ini dirancang untuk mendorong guru mengenali dan menerapkan pendekatan-pendekatan inovatif dalam pembelajaran, termasuk integrasi teknologi seperti virtual reality, pengelolaan kelas berbasis IT, dan peningkatan literasi digital. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam misi pemerintah daerah untuk mempersiapkan tenaga pendidik menghadapi tantangan abad ke-21 dan menciptakan generasi pembelajar yang kreatif serta kompetitif. [] Admin03