BARITO UTARA – Sejumlah massa menggelar aksi protes di luar kantor Bawaslu Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada Selasa (18/03/2025). Mereka menuntut agar anggota Bawaslu yang dianggap memiliki pemikiran mencurigakan segera meninggalkan wilayah tersebut. Dalam aksi tersebut, massa menuduh Bawaslu telah dibayar untuk memengaruhi dan menekan proses pengawasan Pemilu.
Teriakan keras dari massa terdengar jelas, mengungkapkan dugaan adanya intervensi dalam proses pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Barito Utara. Mereka mendesak agar seluruh anggota Bawaslu yang dianggap tidak netral segera meninggalkan tugasnya.
“Bawaslu dibayar untuk memengaruhi, kami minta Bawaslu Barito Utara keluar,” demikian teriakan massa yang mewarnai aksi tersebut.
Mendapatkan tekanan dari pengunjuk rasa, pihak Bawaslu Provinsi Kalimantan Tengah memberi waktu kepada mereka selama 30 menit untuk menenangkan situasi. Setelah itu, rombongan Bawaslu Provinsi akhirnya dievakuasi menuju mobil untuk meninggalkan gedung Bawaslu Barito Utara dengan penjagaan ketat.
Sebelum kejadian tersebut, perwakilan massa juga sempat menyinggung seorang anggota Bawaslu Provinsi Kalteng yang saat itu tidak berada di tempat. Dalam pertemuan dengan pengunjuk rasa, mereka meminta agar pihak Bawaslu Kalteng memberikan pesan kepada anggota perempuan tersebut agar tidak lagi menginjakkan kakinya di Barito Utara.
Aksi ini menggambarkan ketegangan terkait isu independensi dan netralitas lembaga pengawas Pemilu di tingkat daerah. Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari Bawaslu Barito Utara atau pihak terkait mengenai tudingan yang disampaikan oleh massa dalam aksi tersebut. []
Redaksi03