NUNUKAN – Masyarakat Krayan yang meliputi lima kecamatan masih terus memperjuangkan aspirasi mereka untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB). Perjuangan ini kembali terlihat pada pertemuan Nasional Forum DOB se-Indonesia yang berlangsung di Jakarta pada 21 Februari 2025.
Dalam pertemuan tersebut, presidium DOB Krayan turut hadir di Gedung DPR RI untuk menyuarakan keinginan mereka.
Dalam aksi tersebut, para anggota presidium DOB Krayan membentangkan beberapa spanduk yang berisi tuntutan tegas. Salah satu spanduk bertuliskan “DOB Krayan..?? atau Pindah Malaysia”, yang mencerminkan kekecewaan mendalam masyarakat setempat atas lambatnya perhatian terhadap wilayah mereka.
Spanduk lainnya bertuliskan “DOB Krayan, Rakyat Perbatasan Sejahtera Negara Kuat”, yang mengandung harapan besar agar pembentukan DOB dapat mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat perbatasan.
Juru bicara Presidium DOB Krayan, Gat Khaleb, menjelaskan bahwa spanduk-spanduk tersebut merupakan bentuk aspirasi masyarakat yang sudah lama merasa terabaikan.
“Sejak Indonesia merdeka, wilayah Krayan selalu dipandang sebelah mata dan ditinggalkan,” ungkap Gat Khaleb dalam keterangannya pada Minggu (23/02/2025).
Tuntutan tersebut bukan tanpa alasan. Gat Khaleb menjelaskan bahwa kebutuhan dasar masyarakat Krayan masih sangat bergantung pada negara tetangga, Malaysia, mengingat buruknya infrastruktur dan terisolirnya daerah tersebut.
Salah satu kendala utama yang dihadapi masyarakat Krayan adalah akses yang hanya dapat ditempuh melalui jalur udara, yang menyebabkan pembangunan di wilayah tersebut berjalan sangat lambat.
“Akses ke wilayah Krayan ini hanya menggunakan jalur udara. Ini membuat tidak ada pembangunan yang terjadi. Kami sudah lama bersabar, tapi berapa lama lagi kami harus menunggu agar Krayan bisa berkembang seperti daerah lainnya?” kata Gat Khaleb dengan tegas.
Selain itu, masalah lain yang dihadapi masyarakat Krayan adalah kondisi jalan yang rusak parah dan berlumpur, yang menyulitkan perjalanan mereka sehari-hari. Bahkan, banyak warga yang harus bermalam di perjalanan karena medan yang masih hutan.
Masalah lain yang tidak kalah serius adalah kerusakan jembatan penghubung antar kecamatan yang seringkali menghambat distribusi barang, sehingga harga kebutuhan bahan pangan dan sembako di Krayan lebih tinggi dibandingkan harga di perkotaan.
“Persoalan-persoalan ini harus segera ditangani. Kami butuh kehidupan yang layak, bukan sekadar janji-janji kosong dari pemerintah,” tambah Gat Khaleb dengan penuh harapan.
Dengan kondisi tersebut, Gat Khaleb menyatakan bahwa pemekaran Krayan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) adalah solusi yang sangat diharapkan oleh masyarakat.
Menurutnya, pemekaran ini akan memastikan pembangunan yang lebih merata dan akses layanan publik yang lebih baik bagi masyarakat Krayan.
“Pemekaran adalah satu-satunya jalan untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat kami. Kami harap pemerintah pusat tidak menutup mata terhadap kondisi daerah kami,” tegasnya.
Akhirnya, Gat Khaleb juga mengajak pejabat-pejabat pusat untuk datang langsung ke Krayan agar bisa merasakan penderitaan yang dialami masyarakat setempat.
“Silakan datang ke Krayan, rasakan langsung apa yang kami alami di sini,” tutupnya. []
Redaksi03