AMSTERDAM – Pemain belakang FC Twente, Mees Hilgers, menuai sorotan tajam usai kekalahan timnya dari Ajax Amsterdam dalam lanjutan Eredivisie. Kritik pedas datang dari berbagai pihak, termasuk mantan pemain FC Twente, Kenneth Perez, yang menyebut Hilgers ‘bodoh’ dan sebagai penyebab kekalahan 0-2 di Johan Cruijff Arena, Minggu (18/5).
Namun, pembelaan datang dari pengamat sepak bola asal Belanda, Tijmen van Wissing. Ia menilai Hilgers telah dijadikan kambing hitam atas performa buruk Twente yang tampil inkonsisten menjelang akhir musim. Menurutnya, kesalahan Hilgers tak bisa dilepaskan dari konteks keseluruhan penampilan tim.
“[Kesalahan Hilgers] adalah simbol dari Twente, mereka memang tidak konsisten musim ini. Terlepas dari Hilgers, Twente seperti menghilang di babak pertama [lawan Ajax],” ujar Van Wissing, dikutip dari Twente Insite, Rabu (21/5).
FC Twente sempat bersaing ketat untuk merebut tiket playoff Liga Champions 2025/2026. Namun, performa yang menurun sejak pertengahan musim membuat posisi mereka tergeser. Dalam dua pertandingan terakhir di Eredivisie, mereka menelan kekalahan, bahkan gagal menang melawan tim-tim yang secara peringkat berada di bawah, seperti Fortuna Sittard, Heracles, dan PEC Zwolle.
Perjalanan Twente di kompetisi Eropa juga tidak berjalan mulus. Mereka tersingkir dari babak playoff Liga Champions 2024/2025 dan kemudian gagal melaju lebih jauh di Liga Europa setelah kalah agregat 4-6 dari Bodo/Glimt di fase knockout.
Van Wissing menambahkan bahwa Hilgers sejatinya memiliki kapasitas sebagai pemimpin dalam skuad. Ia merujuk pada penampilan sang pemain saat menghadapi Salzburg di kualifikasi Liga Champions, di mana Hilgers tampil menonjol.
“Jika Anda lihat pertandingan melawan Salzburg di kualifikasi Liga Champions musim ini, itu adalah Hilgers yang ingin mereka lihat di Twente. Bahwa dia tampil sebagai pemimpin, memiliki peran yang bagus,” ucapnya.
Kesetiaan Hilgers kepada FC Twente pun menjadi catatan tersendiri. Twente Insite menyoroti bahwa pemain berusia 24 tahun itu merupakan produk akademi klub dan pernah menolak tawaran dari Feyenoord pada tahun 2023 demi bertahan dan berkembang di klub yang telah membesarkannya.
“Mees Hilgers adalah pemain penting di FC Twente dan jadi pemain andalan sejak musim 2021/2022. Pada 2023, dia pernah menolak tawaran dari Feyenoord agar bisa lebih berkembang di FC Twente,” tulis Twente Insite.
Meski demikian, masa depan Hilgers di klub tersebut masih menjadi tanda tanya. Kontraknya akan berakhir pada 2026. Jika manajemen klub memilih melepasnya di bursa musim panas ini, mereka berpeluang mendapatkan pemasukan tambahan. Berdasarkan data dari Transfermarkt, nilai pasar Hilgers mencapai 7 juta euro atau sekitar Rp129,9 miliar. Saat ini, ia menjadi pemain Timnas Indonesia dengan valuasi tertinggi.
Namun, jika FC Twente memilih mempertahankannya tanpa perpanjangan kontrak, klub harus bersiap melepas Hilgers secara gratis ketika masa kontraknya habis. []
Redaksi11