Mencekam! 10 Tewas Saat Israel Serbu Desa di Suriah

DAMASKUS – Suasana mencekam kembali menyelimuti wilayah selatan Suriah setelah pasukan Israel melakukan penyerbuan ke desa Beit Jin dalam operasi militer yang diklaim sebagai upaya menangkap anggota kelompok Jamaah Islamiyah asal Lebanon. Serangan itu berakhir tragis: sedikitnya 10 warga tewas, termasuk wanita dan anak-anak, serta memicu gelombang pengungsian mendadak.

Laporan dari media pemerintah Suriah, dikutip AFP, Jumat (28/11/2025), menyebut jumlah korban terus bertambah. “Jumlah korban tewas akibat agresi Israel… telah bertambah menjadi 10 orang, termasuk sejumlah wanita dan anak-anak, sedangkan yang lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan, ” demikian disampaikan televisi nasional Suriah.

Sementara itu, militer Israel mengakui bahwa operasi tersebut membuat enam tentaranya terluka, tiga di antaranya dilaporkan dalam kondisi serius.

Bentrokan terjadi setelah pasukan Israel memasuki Beit Jin yang terletak di kaki Gunung Hermon, wilayah barat daya Damaskus. Kejadian ini memicu perlawanan warga lokal yang menolak penangkapan tiga pemuda setempat.

Seorang pejabat lokal, Abdul Rahman Al-Hamrawi, mengatakan kepada AFP bahwa operasi ini berubah kacau setelah warga mencoba menghalangi pasukan Israel. “Tentara pendudukan Israel menyerbu Beit Jin untuk menangkap tiga pemuda dari desa tersebut, yang memicu bentrokan dengan penduduk yang mencoba melawan penyerbuan Israel,” ungkapnya. “Setelah bentrokan tersebut, pasukan pendudukan Israel menembaki area tersebut dengan artileri dan drone,” tambahnya.

Puluhan keluarga dilaporkan melarikan diri meninggalkan desa untuk mencari perlindungan di wilayah sekitar.

Militer Israel dalam pernyataannya menegaskan bahwa operasi itu ditujukan kepada tersangka yang dianggap terlibat dalam serangan terhadap warga sipil Israel.
“Para tersangka beroperasi di area Beit Jin di selatan Suriah dan melancarkan serangan-serangan teror terhadap warga-warga sipil Israel,” ujar pihak militer.

Konflik antara Israel dan Suriah membara sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024 dan naiknya pemimpin Islamis baru di Damaskus. Israel kemudian melancarkan ratusan serangan dan memperkuat kehadiran militernya di zona penyangga PBB di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang telah menjadi garis pemisah sejak 1974. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com