Menteri India Serukan Wanita untuk Poliandri

NEW DELHI – Komentar kontroversial yang dikeluarkan oleh Durai Murugan, seorang menteri senior di Negara Bagian Tamil Nadu, India, menarik perhatian publik setelah dia menyerukan agar wanita di wilayah India Utara dapat memiliki lebih dari satu suami, atau yang dikenal dengan sebutan poliandri. Murugan, yang juga menjabat sebagai Menteri Sumber Daya Air Tamil Nadu dan merupakan politisi dari Partai Dravida Munnetra Kazhagam (DMK), menyampaikan seruannya dalam sebuah pertemuan massa pekan lalu.

Dalam pidatonya, Murugan menyebutkan bahwa poliandri sudah menjadi bagian dari budaya di India Utara. Dengan nada menyindir, ia mengatakan bahwa, berbeda dengan adat di Tamil Nadu, di India Utara seorang wanita bisa menikahi lima atau bahkan sepuluh pria, sebuah referensi yang ia kaitkan dengan kisah Mahabharata, di mana Draupadi menikahi lima Pandawa. “Di India Utara, seorang wanita dapat menikahi lima atau sepuluh pria, dan jika satu orang pergi, yang lain akan datang,” kata Murugan dengan nada sarkastik.

Selain itu, Murugan juga menanggapi masalah yang tengah menjadi perdebatan antara wilayah India Selatan dan India Utara terkait perbatasan, yang semakin memanas karena isu representasi di Parlemen. Ia mengkritik kebijakan dari pemerintah pusat yang meminta kontrol terhadap pertumbuhan populasi. Menurutnya, meski di Tamil Nadu telah berhasil mengendalikan jumlah kelahiran, wilayah India Utara justru masih mengalami pertumbuhan populasi yang sangat pesat, dengan keluarga yang memiliki 17 hingga 19 anak.

Komentar ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Murugan yang dikenal dengan gaya berbicaranya yang ceplas-ceplos, juga menegaskan bahwa siapapun yang menghina Tamil Nadu akan mendapatkan konsekuensi serius. “Mereka yang menghina Tamil Nadu akan dipotong lidahnya,” ujarnya, memicu kegemparan lebih lanjut. Pernyataan ini menjadi topik hangat dalam diskusi publik, dengan banyak pihak yang mempertanyakan kedalaman argumen dan maksud di balik pernyataan Murugan.

Perselisihan ini menyoroti ketegangan yang semakin tajam antara wilayah India Selatan dan India Utara, terutama terkait masalah budaya dan demografi. Meskipun banyak yang menganggap komentar tersebut hanya sindiran, tak dapat dipungkiri bahwa ucapan tersebut memperburuk ketegangan yang ada antara kedua wilayah tersebut.

Sebagai catatan, sejak tahun 1970-an, persoalan batas wilayah dan representasi di Parlemen antara India Utara dan Selatan memang kerap menjadi isu sensitif yang tak kunjung tuntas. Dalam konteks ini, pernyataan Murugan bisa dilihat sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan keseimbangan kekuatan politik antara kedua wilayah yang berbeda budaya dan demografi tersebut. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com