Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
BALIKPAPAN — Wisata Meranti yang terletak di KM 15 Balikpapan Utara kini kian mencuri perhatian publik. Kawasan ini tidak hanya dikenal dengan pesona alamnya yang sejuk dan asri, tetapi juga karena berhasil memadukan konsep wisata alam, edukasi lingkungan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Berada di dalam kawasan Kebun Raya Balikpapan, tempat ini menjadi ruang terbuka hijau yang hidup dan produktif bagi warga.
Setiap akhir pekan, kawasan Wisata Meranti selalu ramai dipadati pengunjung. Ada yang datang untuk berolahraga menikmati udara segar, dan ada pula yang berbelanja di pasar senggol yang digelar setiap Minggu. Lapak-lapak UMKM lokal memenuhi area tersebut dengan aneka kuliner khas, produk kerajinan, hingga tanaman hias yang menarik perhatian pengunjung.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma, mengatakan bahwa Wisata Meranti kini menjadi contoh nyata sinergi antara rekreasi, edukasi, dan ekonomi kreatif masyarakat. “Sekarang mereka mengembangkan UMKM, jadi setiap hari Minggu ada senam dan pasar rakyat. Sekarang sudah 180 UMKM di wisata Meranti,” ujarnya, Senin (03/11/2025).
Ratih menjelaskan, kegiatan pasar senggol yang rutin diadakan menjadi magnet utama bagi wisatawan sekaligus ruang berkembang bagi pelaku UMKM.
“Kalau ada penambahan UMKM silakan, tapi tetap dikurasi. Kami ingin yang ikut benar-benar siap dan konsisten, bukan yang hari ini jualan, minggu depan tidak,” tegasnya.
Selain menjadi pusat ekonomi kreatif, kawasan ini juga difungsikan sebagai tempat edukasi dan rekreasi terbuka. Banyak pelajar yang datang untuk mengenal berbagai koleksi tanaman di Kebun Raya, sementara komunitas pemuda memanfaatkan area tersebut untuk camping, pelatihan, hingga kegiatan kreatif lainnya. “Pemuda-pemuda kita kalau mau adakan acara saya tarik ke destinasi. Bisa untuk camping atau edukasi di ruang terbuka, selain di hotel,” ungkap Ratih.
Dengan konsep berkelanjutan dan berbasis partisipasi masyarakat, Wisata Meranti kini menjadi ikon baru wisata hijau Balikpapan. Sinergi antara alam, kreativitas, dan pemberdayaan warga menjadikannya simbol tumbuhnya ekonomi hijau dan semangat gotong royong di tengah kota industri ini. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah
