NIAMEY – Tentara Niger pada Kamis (21/08/2025) mengumumkan keberhasilan mereka menewaskan seorang tokoh penting Boko Haram, Bakura Doro, dalam sebuah operasi militer di cekungan Danau Chad yang berbatasan langsung dengan Nigeria, Chad, dan Kamerun. Operasi itu dilakukan pekan lalu di sebuah pulau di wilayah Diffa, tenggara Niger, dengan menargetkan lokasi persembunyian kelompok bersenjata tersebut.
Dalam keterangannya, pihak militer menyebutkan bahwa Bakura menjadi sasaran serangan udara yang dilakukan secara terarah pada dini hari 15 Agustus. Ia digambarkan sebagai salah satu pemimpin paling ditakuti dari kelompok Boko Haram. “Sangat dini hari pada 15 Agustus, sebuah pesawat tempur angkatan udara melancarkan tiga serangan terarah dan berturut-turut pada posisi yang biasa ditempati Bakura di Shilawa,” demikian isi pernyataan resmi tentara.
Bakura, yang nama aslinya Ibrahim Mahamadu, diketahui berusia sekitar 40 tahun dan berasal dari Nigeria. Ia bergabung dengan Boko Haram lebih dari 13 tahun lalu dan sejak itu menjadi figur penting dalam jaringan kelompok tersebut.
Menurut laporan militer, Bakura memimpin sebuah faksi pecahan Boko Haram yang setia kepada mantan pemimpin mereka, Abubakar Shekau. Ia menolak untuk bergabung dengan kelompok saingan, yakni Islamic State West Africa Province (ISWAP), sehingga memilih memindahkan basis pasukannya ke pulau-pulau di sekitar Danau Chad wilayah Niger.
Gerakan Boko Haram sendiri sudah berlangsung sejak 2009 dengan tujuan mendirikan kekhalifahan Islam di timur laut Nigeria. Hingga kini, pemberontakan tersebut telah menelan korban jiwa sekitar 40.000 orang dan memaksa lebih dari dua juta penduduk untuk mengungsi.
Niger tidak luput dari dampak konflik ini. Serangan pertama Boko Haram di negara tersebut tercatat pada 2015 di Bosso, sebuah kota yang terletak di tepi Danau Chad. Sejak saat itu, kawasan perbatasan di Diffa kerap menjadi target serangan, meski pasukan keamanan terus berupaya menekan aktivitas kelompok bersenjata itu.
Kematian Bakura Doro diyakini menjadi pukulan besar bagi jaringan Boko Haram di kawasan Danau Chad. Namun, para pengamat menilai kelompok ini masih menyisakan ancaman karena memiliki basis pendukung dan jaringan yang luas di perbatasan lintas negara.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan