KOTAWARINGIN TIMUR — Kota Sampit kini kian menjadi sorotan setelah disebut-sebut sebagai daerah tujuan utama peredaran narkoba di Kalimantan Tengah. Di balik geliat kota pelabuhan yang terus berkembang, ancaman “barang haram” ini justru semakin mengkhawatirkan.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Kotawaringin Timur, AKP Suherman, mengungkapkan fakta mencengangkan itu. “Kotim, khususnya Kota Sampit, saat ini menjadi daerah tujuan peredaran narkoba di Kalimantan Tengah,” ujarnya, Sabtu (01/11/2025).
Ia menjelaskan, posisi geografis Sampit yang strategis menjadi celah empuk bagi para bandar dan kurir. “Aksesnya mudah, sehingga pelaku memanfaatkan jalur transportasi darat maupun laut untuk memasukkan barang haram itu. Karena itu pengawasan harus terus kami tingkatkan,” tegasnya.
Letak Sampit yang memiliki akses pelabuhan besar dan jalur logistik terbuka membuatnya rentan dijadikan “pintu masuk” narkotika jenis sabu-sabu dari luar daerah. Suherman mengakui, situasi ini membutuhkan kewaspadaan ekstra, terutama di kawasan pelabuhan dan terminal angkutan barang.
Meski peredaran semakin licin, aparat kepolisian disebut tidak tinggal diam. “Kami bekerja maksimal untuk menekan peredaran narkoba. Sejak Januari hingga Oktober 2025, Satres Narkoba Polres Kotim telah menyita sekitar lima kilogram sabu dari berbagai kasus,” kata Suherman.
Upaya pengungkapan itu tidak hanya dilakukan melalui razia dan operasi gabungan, tetapi juga dengan menggencarkan patroli intelijen dan membangun jejaring informasi dari masyarakat. Ia menegaskan, laporan dari warga sangat membantu polisi menelusuri jalur distribusi narkoba di pelosok daerah.
“Peran masyarakat sangat penting. Kalau ada yang mengetahui peredaran narkoba, segera laporkan ke kami, jangan diam saja,” imbaunya.
Namun Suherman juga menyadari bahwa perang melawan narkoba tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat penegak hukum. Ia menyerukan agar seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga, tokoh adat, hingga sekolah, ikut ambil bagian dalam upaya penyadaran generasi muda.
“Kami berharap seluruh pihak bisa bersinergi. Tanpa kerja sama lintas sektor, mustahil Kotim terbebas dari ancaman narkoba yang sudah merusak banyak anak bangsa,” tandasnya.
Fenomena maraknya peredaran narkoba di Sampit menjadi peringatan keras bahwa ancaman ini tidak lagi menyasar kota besar saja. Kabupaten yang dikenal sebagai lumbung perkebunan dan pelabuhan dagang kini turut menjadi arena pertempuran melawan racun sosial yang menggerogoti masa depan generasi muda. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan