KOTAWARINGIN TIMUR – Misteri menyelimuti temuan sebuah granat di barak Jalan Kembali 4, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Benda mematikan itu diperkirakan telah berada di lokasi selama bertahun-tahun, tersimpan diam begitu lama tanpa seorang pun menyadarinya.
Granat tersebut ditemukan di barak pintu nomor 3 yang telah kosong selama delapan tahun terakhir. Bangunan kecil itu dulu dihuni seorang pria bernama Iwan, yang meninggal dunia pada 2017 dalam usia 32 tahun akibat penyakit diabetes. Seusai kepergiannya, istri dan anaknya meninggalkan barak dan tak pernah kembali.
Pemilik barak, Mujiburhan (52), mengaku terkejut ketika mengetahui ada granat tersimpan di kamar penyewa lamanya. Selama mengenal Iwan, ia tak pernah melihat perilaku mencurigakan. “Kadang kalau dia mau ke toilet, saya yang bantu mengangkat,” ujarnya, Selasa (02/12/2025), mengenang masa ketika kondisi almarhum makin memburuk.
Menurut Muji, Iwan dikenal sebagai wirausahawan yang menjalankan bisnis online dan juga hobi mengoleksi barang-barang lawas. Hal itu terbukti dari sejumlah benda antik yang masih tertinggal di barak mulai dari keris, pisau, minyak-minyak, hingga benda unik lainnya. “Dia (Iwan, red) suka koleksi barang-barang lawas seperti pisau, keris, pedang, minyak-minyak,” ungkapnya.
Saat tim Kalteng Pos menyambangi barak, ditemukan pula sebuah kotak kecil bertuliskan huruf Arab pada ventilasi di atas pintu. Di dalamnya terdapat peniti, silet, dan Al-Qur’an mini. Benda-benda itu tampak berdebu dan dibiarkan apa adanya.
Muji memastikan tidak pernah berniat mengambil apapun peninggalan Iwan. “Keris-kerisnya itu sudah berkarat. Minyak-minyaknya juga banyak. Saya tidak berminat mengambil,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa semasa hidupnya, Iwan dikenal baik, penyayang hewan, dan aktif di komunitas pecinta hewan. “Dia dikenal baik dan tidak ada gelagat aneh. Memang sepertinya suka mengoleksi barang antik,” imbuhnya. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan