PONTIANAK– Syafarudin Usman, seorang pengamat sejarah Kalimantan Barat, mendorong agar Kota Pontianak memiliki museum yang dapat berfungsi sebagai pusat edukasi serta wahana apresiasi terhadap sejarah dan budaya kota. Menurutnya, museum ini akan menjadi sarana pelestarian dan sumber inspirasi, terutama bagi generasi muda dalam memahami perjalanan panjang Kota Pontianak.
“Keberadaan museum kota sangat penting sebagai pusat pelestarian dan pembudayaan nilai sosial serta budaya kota ini,” ungkap Syafarudin pada Selasa (29/04/2025). Dia juga menambahkan bahwa untuk mewujudkan hal ini, dukungan dari Pemkot Pontianak dan legislatif sangat diperlukan, karena proses pembentukan museum berada di bawah kewenangan kedua lembaga tersebut.
Syafarudin mengusulkan beberapa lokasi potensial untuk dijadikan museum, seperti SD Negeri 16 di Jalan Tamar yang memiliki nilai sejarah, serta bekas kantor Pos di Jalan Rahadi Osman yang juga memiliki warisan sejarah panjang.
Sebelumnya, pada Januari 2025, Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, juga mengemukakan wacana pembangunan museum kota. Satarudin menginginkan agar museum tersebut menampilkan sejarah Kota Pontianak melalui berbagai barang peninggalan serta informasi literasi. Dia juga mengusulkan agar gedung-gedung tua yang masuk dalam kategori cagar budaya bisa dimanfaatkan untuk museum.
Selain itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menambahkan pentingnya pengelolaan arsip yang baik dalam mendukung transparansi dan efisiensi tata kelola pemerintahan. Menurutnya, arsip yang autentik akan menjadi bukti akuntabilitas kinerja pemerintahan.
Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan wacana pembangunan museum di Pontianak bisa segera terwujud.[]
Redaksi12