KOTAWARINGIN TIMUR – Modus penipuan yang kian beragam terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu taktik yang kini digunakan oleh pelaku adalah pencatutan nama pejabat untuk memuluskan aksinya.
Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), salah satu pejabat yang namanya disalahgunakan adalah Irawati, Wakil Bupati Kotim, yang menjadi korban dari penipuan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Irawati yang dikenal sebagai sosok publik yang cukup dikenal di Kota Sampit, tidak luput dari perhatian pelaku penipuan.
Dalam modus kali ini, pelaku menghubungi sejumlah orang yang dikenal oleh Irawati melalui pesan singkat dengan mengatasnamakan dirinya.
Pelaku mengirimkan pesan meminta bantuan uang dengan alasan untuk kegiatan yang terkait dengan pelantikan. Pelaku juga menggunakan nomor asing agar korban tidak curiga.
Untuk memberi peringatan kepada masyarakat, Irawati segera mengunggah sebuah pesan di akun Facebook pribadinya. Ia menyampaikan pesan waspada kepada warga dan teman-temannya.
Dalam unggahannya, ia menuliskan, “Assalamualaikum, untuk keluarga dan teman-teman saya, apabila ada nomor ini 085147769883 yang menghubungi melalui pesan, mohon jangan dilayani, karena ini nomor penipuan yang mengatasnamakan saya,” tulisnya, Senin (10/02/2025).
Irawati turut mengunggah bukti tangkapan layar dari percakapan yang melibatkan pelaku. Dalam percakapan tersebut, pelaku menghubungi Mursyidah, yang merupakan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kotim, serta teman dekat Irawati.
Pelaku memulai percakapan dengan permintaan uang untuk kegiatan pelantikan yang diakuinya tengah kekurangan dana. Ia meminta sumbangan sebesar tujuh juta rupiah dengan alasan dana kampanye yang habis.
Mursyidah, yang curiga dengan pesan tersebut, kemudian meminta nomor rekening untuk mentransfer uang. Pelaku pun mengirimkan nomor rekening yang terdaftar atas nama Yenri Fajar Oprasia dan mengklaim bahwa rekening tersebut milik asistennya.
Pelaku juga berusaha meyakinkan Mursyidah dengan menyebutkan bahwa asisten tersebut juga bekerja dengan Halikinnor, Bupati Kotim.
Namun, rasa curiga semakin berkembang ketika Mursyidah mencoba untuk melakukan panggilan video kepada orang yang mengatasnamakan Irawati. Pelaku menghindar dan beralasan sedang dalam perjalanan.
Ketika Mursyidah mempertanyakan kegiatan yang disebutkan pelaku, ia juga merasa aneh karena waktu menunjukkan salat Jumat, yang seharusnya tidak berkaitan dengan kegiatan paripurna sebagaimana yang disebutkan penipu.
Irawati yang mengetahui adanya tindak penipuan tersebut, langsung melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib. Dalam unggahannya, Irawati menegaskan bahwa kejadian ini tidak hanya merugikan dirinya pribadi, tetapi juga berpotensi merugikan orang lain. Ia menghimbau masyarakat untuk tidak mudah tertipu oleh orang yang memanfaatkan nama pejabat demi kepentingan pribadi.
“Ini masalah serius. Penipu ini sudah memanfaatkan nama saya dalam situasi seperti ini. Jangan sampai kita tertipu dengan orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang,” tegas Irawati.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap berbagai modus penipuan yang bisa terjadi kapan saja, terlebih yang melibatkan nama pejabat atau orang yang dikenal.
Warga diimbau untuk selalu mengecek dan mengonfirmasi terlebih dahulu apabila mendapatkan permintaan yang mencurigakan. []
Redaksi03