KOTABARU – Seorang nelayan bernama Baharuddin (52) asal Desa Tanjung Nyiur, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, yang sebelumnya dilaporkan hilang di laut, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Baharuddin dilaporkan terjatuh ke laut saat sedang memancing dari buritan Kapal Motor (KM) NAZWA pada Kamis dini hari (31/07/2025).
Diketahui, Baharuddin berangkat memancing sehari sebelumnya, Rabu (30/07/2025), menggunakan perahu kecil. Di tengah perairan, ia menambatkan perahunya ke KM NAZWA yang sedang bersandar untuk perbaikan, lalu melanjutkan memancing dari sisi buritan kapal.
Keberadaan Baharuddin saat itu diketahui oleh Suprio, seorang tukang kayu asal Jawa Tengah yang sedang berada di KM NAZWA. Sekitar pukul 23.30 Wita, Suprio meninggalkan buritan kapal untuk beristirahat. Namun, ketika kembali sekitar pukul 01.00 Wita, ia tidak menemukan Baharuddin. Hanya perahu korban yang masih terikat serta tempat penyimpanan ikan yang masih berada di lokasi.
Setelah menyadari Baharuddin hilang, Suprio segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pulau Sembilan. Tim gabungan bersama warga pun melakukan pencarian di sekitar titik terakhir keberadaan korban.
Pencarian yang berlangsung selama dua hari akhirnya membuahkan hasil. Pada Jumat pagi (01/08/2025) sekitar pukul 09.30 Wita, jasad Baharuddin ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Korban ditemukan terjepit di antara dua batu besar di kedalaman 32 meter, sekitar 200 meter dari lokasi awal dilaporkan hilang, di perairan Marabatuan.
Kapolsek Pulau Sembilan, Ipda Teguh, membenarkan penemuan tersebut. “Korban ditemukan terjepit di antara batu besar pada kedalaman 32 meter, sekitar 200 meter dari titik kejadian oleh nelayan,” ujarnya, Minggu (03/08/2025).
Jenazah Baharuddin segera dievakuasi dengan peralatan seadanya dan dibawa ke rumah duka menggunakan kapal milik nelayan. Dari pihak keluarga, diketahui mereka telah menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan tidak mengajukan permintaan otopsi.
Dalam proses penyelidikan, Polsek telah meminta keterangan dari dua orang saksi, yaitu Ijal (35) dan Bio (35), yang merupakan nelayan asal Muara Kintap, Kabupaten Tanah Laut. Ipda Teguh mengimbau agar kejadian ini menjadi peringatan bagi para nelayan untuk lebih waspada, khususnya saat beraktivitas di area buritan kapal yang rawan kecelakaan.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan