NewJeans Siap Kembali ke ADOR Jika Suasana Internal Pulih

SEOUL – Satu bulan telah berlalu sejak pengadilan mengabulkan gugatan perdata yang diajukan oleh ADOR, yang membatasi aktivitas lima anggota grup idola NewJeans di luar manajemen. Keputusan tersebut diterima tanpa banding dari Minji, Hanni, Danielle, Haerin, dan Hyein, yang kini menghadapi perkembangan baru dalam proses hukum mereka.

Dalam sidang ketiga gugatan perdata yang digelar beberapa waktu lalu, tim kuasa hukum yang mewakili NewJeans menyampaikan bahwa para anggota sebenarnya bersedia kembali bernaung di bawah manajemen ADOR. Namun, hal itu bergantung pada kembalinya suasana internal seperti sedia kala sebelum konflik hukum mencuat.

“Akar dari seluruh konflik ini berasal dari audit yang diluncurkan HYBE pada April tahun lalu,” ujar tim kuasa hukum, sebagaimana dikutip dari JoongAng Daily pada Selasa (29/07/2025). Audit tersebut dilakukan menyusul dugaan bahwa Min Hee Jin, mantan CEO ADOR, berusaha mengambil alih kendali perusahaan serta memanipulasi struktur manajemen. Namun demikian, tuduhan tersebut tak pernah dijadikan dasar resmi untuk pemberhentiannya.

Lebih lanjut, pihak kepolisian baru-baru ini menyatakan bahwa Min Hee Jin tidak terbukti bersalah atas dugaan pelanggaran kepercayaan. Hal ini menurut tim kuasa hukum menjadi bukti bahwa Min menjalankan tugasnya sesuai kewenangannya sebagai pimpinan perusahaan.

Sejak pencopotan Min Hee Jin, ADOR kini dipimpin oleh jajaran eksekutif HYBE yang menurut kuasa hukum tidak lagi memiliki ikatan emosional dengan para anggota. “ADOR yang dulu merawat dan mendukung mereka sudah tidak ada. Seperti ponsel yang kelihatannya sama, tapi setelah kartu SIM-nya diganti, fungsinya sudah berbeda,” tutur mereka.

Disebutkan pula bahwa para anggota mengalami tekanan psikologis yang cukup berat, hingga memerlukan perawatan karena merasa cemas hanya dengan berada di lingkungan kantor agensi. “Bagaimana bisa orang menyuruh anak-anak muda itu naik panggung hanya karena mereka terikat kontrak? Apakah para terdakwa tidak punya hak atas martabat pribadi?” lanjut perwakilan hukum.

Dalam pernyataan tertulis yang dibacakan pengacara, para anggota juga menyamakan situasi mereka seperti korban perundungan di sekolah. “Menyuruh kami kembali ke ADOR dan HYBE sama seperti menyuruh korban bullying untuk kembali ke sekolah yang sama dan bertahan.”

Mereka juga menggunakan perumpamaan yang menyentuh: sosok ibu yang membesarkan mereka diusir, dan ayah yang kasar meminta mereka pulang dengan janji mengganti ibu itu dengan yang lebih baik. Meski demikian, niat untuk berdamai masih terbuka.

“Jika ADOR bisa kembali menjadi seperti dulu, yang mereka percaya dan andalkan para member akan kembali, bahkan jika tidak diminta sekalipun,” ujar kuasa hukum menutup pernyataan mereka.

Proses hukum kini memasuki tahap mediasi, yang dijadwalkan berlangsung secara tertutup pada 14 Agustus pukul 14.00 waktu setempat. Apabila tercapai kesepakatan, hasil mediasi akan memiliki kekuatan hukum setara putusan pengadilan. Namun jika tidak berhasil, sidang akan berlanjut dengan putusan sementara pada 30 Oktober mendatang.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com