Ojol Jadi Alternatif Tambahan Penghasilan di Samarinda

SAMARINDA – Di tengah meningkatnya kebutuhan hidup dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, pekerjaan sebagai pengemudi ojek daring menjadi salah satu alternatif menambah penghasilan bagi masyarakat. Hal ini juga dialami oleh Sukamto, pengemudi Maxim di Samarinda, yang memanfaatkan waktu luangnya untuk menarik penumpang, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

Saat ditemui di kawasan Perumahan Karpotek pada Kamis (30/10/2025), Sukamto terlihat menunggu penumpang di bawah pohon sambil memeriksa notifikasi di ponselnya. Ia memulai pekerjaan ini sejak awal 2024, mengombinasikan pekerjaan utama di perusahaan swasta dengan menjadi driver ojol pada malam hari. Rutinitasnya cukup padat, namun ia menyatakan pekerjaan tambahan ini sangat membantu dalam membiayai kebutuhan anak dan keluarga.

“Saya mulai ikut Maxim dari awal 2024, jadi sekarang sudah setahun lebih. Awalnya buat tambahan penghasilan saja, karena kerja utama masih di perusahaan swasta. Biasanya habis pulang kerja jam lima sore, saya lanjut narik sampai jam sepuluh malam. Lumayan, bisa nambah buat kebutuhan anak,” ujarnya.

Dalam sehari, Sukamto bisa memperoleh penghasilan bersih sekitar Rp60 ribu hingga Rp70 ribu, tergantung jumlah orderan, dan saat ramai bisa mencapai Rp100 ribu per malam setelah dipotong biaya bahan bakar. Ia lebih memilih mengambil order penumpang dibanding pengantaran makanan atau barang karena lebih cepat dan efisien.

“Kalau dihitung bersihnya memang enggak tentu, Mas. Kadang cuma Rp60 ribu, kadang Rp70 ribu. Tapi kalau lagi ramai bisa lebih. Saya lebih fokus ambil penumpang karena waktunya lebih singkat dibanding antar makanan,” katanya.

Meski demikian, pekerjaan ini tidak lepas dari tantangan. Orderan fiktif menjadi salah satu kendala yang sering ditemui, membuat waktu dan bahan bakar terbuang sia-sia. Hingga kini, pihak aplikator belum memberikan kompensasi khusus, sehingga pengemudi hanya bisa melapor ke admin.

“Pernah beberapa kali kena orderan fiktif, ada yang pesan barang tapi enggak jadi diambil, ada juga penumpang yang hilang begitu saja. Pihak Maxim sih belum kasih kompensasi, paling kami lapor ke admin aja,” ungkap Sukamto.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Sukamto tetap menjalani pekerjaannya dengan penuh semangat. Ia berharap orderan semakin ramai sehingga pengemudi dapat memperoleh penghasilan lebih layak dan mungkin bonus tambahan dari aplikator.

“Harapannya order makin ramai biar driver makin semangat. Siapa tahu nanti juga ada bonus tambahan dari Maxim buat mitra-mitranya,” pungkasnya dengan senyum optimis.

Kisah Sukamto menjadi cerminan ketekunan pekerja ojol yang memanfaatkan peluang ekonomi, sekaligus menegaskan peran pekerjaan fleksibel sebagai penopang kebutuhan rumah tangga di tengah dinamika hidup kota Samarinda. []

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com