GAZA — Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan peluncuran Operasi “Batu Daud” sebagai bentuk perlawanan terhadap militer Israel (IDF) di tengah konflik yang terus berkecamuk di Gaza. Operasi tersebut disebut sebagai upaya strategis untuk melumpuhkan unit infanteri Israel, terutama melalui pertempuran jarak dekat dan taktik penyergapan.
Pada Sabtu (31/05/2025), Brigade Al-Qassam mengklaim berhasil menyergap satu unit pasukan infanteri Israel dalam pertempuran jarak dekat menggunakan senjata ringan. Dalam serangan itu, mereka menyebut terjadi korban jiwa dan luka-luka di pihak Israel, meskipun belum ada konfirmasi independen terkait jumlah pasti korban.
Selain itu, laporan dari kawasan Perumahan Eropa di Khan Younis menyebutkan bahwa pasukan pejuang Palestina juga melancarkan serangan ke lokasi persembunyian tentara Israel menggunakan peluru penghancur bunker dan peluru fragmentasi. Serangan serupa dilaporkan terjadi di wilayah Jabaliya, Jalur Gaza utara.
Menurut Al Jazeera, dalam situasi pertempuran yang digambarkan sengit, Israel mengerahkan tiga helikopter untuk mengevakuasi tentaranya yang terlibat dalam baku tembak tersebut.
Sebelumnya, dua hari sebelum operasi terbaru, Brigade Al-Qassam mengklaim melancarkan serangan ke sebuah bangunan yang menjadi tempat perlindungan pasukan Israel, yang telah dipasangi jebakan. Mereka mengklaim seluruh pasukan di lokasi itu tewas atau terluka.
Nama “Batu Daud” diambil dari kisah historis Nabi Daud yang dikisahkan berhasil mengalahkan Jalut, seorang panglima kuat, hanya dengan lemparan batu kecil. Kisah ini dijadikan simbol semangat perlawanan meski dalam kondisi tidak seimbang secara kekuatan militer.
Sementara itu, kondisi di Gaza terus memburuk. Blokade yang dilakukan Israel menyebabkan krisis kemanusiaan yang makin parah. Dalam 24 jam terakhir, menurut laporan terbaru Al Jazeera per Kamis (05/06/2025), sedikitnya 95 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan udara dan darat. [] Adm04