Pahlawan Kebersihan Nunukan Teriak Ketidakadilan!

NUNUKAN – Kekecewaan tengah menyelimuti para tenaga honorer di Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Permukiman (DKPP) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Mereka yang setiap hari menjadi garda terdepan dalam menjaga kebersihan kota kini merasa tidak dihargai. Janji manis pemerintah daerah soal kenaikan gaji, ternyata jauh dari kenyataan.

Laus, salah satu tenaga honorer DKPP Nunukan, menuturkan bahwa para pekerja semula dijanjikan kenaikan gaji sebesar Rp500 ribu per bulan. Namun, realitas di lapangan justru menyakitkan. “Yang kami terima hanya sekitar Rp100 ribu, bahkan ada teman-teman yang di bawah itu. Padahal beban kerja kami tidak ringan,” ujarnya dengan nada kecewa, Minggu (02/11/2025).

Ia mengaku, ketimpangan tersebut membuat banyak rekan seprofesinya kehilangan semangat. “Kami ini setiap hari membersihkan sampah, menyapu jalan, dan mengurus taman kota. Tapi kalau penghargaan sekecil gaji pun tidak adil, bagaimana kami bisa terus semangat bekerja?” lanjutnya.

Bukan hanya soal upah, minimnya fasilitas kerja juga menjadi keluhan utama. Masker, sarung tangan, sapu, hingga alat pelindung diri lainnya sering kali tidak tersedia dengan baik. Akibatnya, para petugas kebersihan harus bekerja dalam kondisi berisiko tanpa perlengkapan yang layak. “Setiap tahun kami di data terkait kebutuhan perlengkapan kerja, tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya. Kami tetap bekerja tanpa fasilitas kerja yang memadai,” tambah Laus.

Keluhan ini bukan tanpa dasar. Para petugas mengaku sudah berulang kali menyampaikan aspirasi mereka, namun hanya dijanjikan tanpa kejelasan tindak lanjut. Bagi mereka, transparansi anggaran sangat penting agar tidak menimbulkan kecurigaan terhadap kebijakan internal DKPP. “Kami tidak menuntut banyak. Kami hanya ingin hak kami dipenuhi, dan perlengkapan kerja disediakan sebagaimana mestinya,” tegasnya.

Kondisi ini pun menuai simpati dari masyarakat yang menilai peran tenaga kebersihan sering kali dipandang sebelah mata. Padahal, merekalah yang memastikan lingkungan Nunukan tetap bersih dan nyaman setiap hari, bahkan saat banyak orang masih terlelap di rumah.

Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan meninjau ulang kebijakan penggajian dan sistem pengadaan fasilitas kerja. “Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan penggajian, termasuk sarana kerja agar kesejahteraan dan keselamatan tenaga honorer dapat lebih terjamin,” ujar Laus menambahkan.

Kisah para pekerja kebersihan ini menjadi potret nyata ironi di lapangan. Di satu sisi mereka digadang sebagai pahlawan kebersihan, namun di sisi lain masih berjuang sekadar untuk mendapat perlakuan adil dan alat kerja yang layak. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com