BERAU – Polemik paku jalan di Jalan Ahmad Yani, Tanjung Redeb, kembali memicu keluhan pengendara. Letak paku yang tidak sinkron dengan marka jalan dianggap membingungkan dan membahayakan, terutama pada malam hari. Ramai diperbincangkan di media sosial, warganet menuntut kejelasan dan perbaikan cepat. Namun, jawaban dari Dinas Perhubungan (Dishub) Berau justru membuat publik semakin tercengang.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dishub Berau, Aidil Hakam, menegaskan bahwa belum ada rencana perbaikan dalam waktu dekat. Ia menjelaskan, langkah pembenahan tidak bisa dilakukan begitu saja karena harus menunggu kepastian pengaspalan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
“Mungkin idealnya supaya tidak terjadi dua kali kerja dan pemborosan anggaran, kita cek dulu apakah ini akan dilakukan pengaspalan baru. Ketika pengaspalan sudah mulus mungkin kita bisa membuatkan usulan pembuatan paku jalan,” ungkapnya, Kamis (04/12/2025).
Aidil menambahkan, pemasangan paku jalan baru harus menyesuaikan kondisi akhir jalan. Jika ternyata masih akan ada pengaspalan, maka pemasangan lebih baik ditunda agar tidak kembali tertimbun. “Ketika sudah final, kita akan coba memasang paku jalan. Tapi kalau umpamanya baru kita pasang ada pengaspalan, hilanglah paku jalan itu,” ujarnya.
Menanggapi kritik soal paku jalan lama yang masih terpasang dan dianggap membahayakan, Aidil menyebut pencabutan paksa justru berisiko lebih parah. “Karena dia sudah tertanam dengan aspal yang lama dia patah malah akan meninggalkan semacam baut yang muncul, lebih beresiko lagi dibanding yang ada sekarang,” jelasnya.
Dishub memaparkan dua skema yang akan dilakukan ketika pengaspalan berlangsung: jika paku lama tertimbun aspal baru, tidak akan dicabut, jika paku masih tampak setelah pengaspalan, maka akan dibongkar secara manual.
“Apakah pengaspalan ini tertimbun atau tidak. Kalau dia tidak tertimbun, maka kami akan melakukan pencabutan manual, kami bongkar yang lama itu,” ucapnya.
Aidil menegaskan, pencabutan juga harus dibarengi pengaspalan ulang agar tidak menyisakan ujung baut tajam. “Itupun harus teman-teman PU juga melakukan pengaspalan ulang, kalau nda ya itu tadi dia akan muncul patahannya itu tadi baut. Resikonya malah ban motor orang yang kena,” tutupnya mata.
Jika kondisi sudah stabil dan tidak ada perombakan lagi, Dishub siap mengajukan pemasangan paku jalan baru demi kenyamanan berkendara serta estetika kota. “Karena dengan adanya paku jalan yang baru itu menggambarkan estetika jalan bagus, memenuhi syarat untuk jalanan, ada paku jalan, ada marka jalannya. Kalau sekarang tidak simetris antara paku dan marka jalan,” tutupnya.
Sementara itu, masyarakat berharap penanganan dilakukan cepat tanpa harus menunggu masalah semakin parah, mengingat keselamatan pengguna jalan tidak bisa ditunda. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan