PALANGKA RAYA – Kualitas udara di Indonesia kembali menjadi sorotan. Berdasarkan data terkini dari situs pemantauan kualitas udara global IQAir, pada Kamis pagi (17/04/2025), Kota Depok, Jawa Barat, tercatat sebagai kota dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia.
Pada pukul 07.53 WIB, indeks kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) di Kota Depok tercatat berada di angka 143. Angka ini menunjukkan bahwa udara di kota tersebut masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
“Kualitas udara Kota Depok tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan angka indeks kualitas udara (AQI) 143,” ungkap IQAir dalam laman resminya, Kamis (17/04/2025).
Lebih lanjut, IQAir juga mencatat bahwa konsentrasi partikel PM2,5—partikel polutan berukuran sangat kecil yang dapat masuk ke saluran pernapasan—di Depok mencapai 10,5 kali lipat dari nilai panduan tahunan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di bawah Depok, terdapat Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang mencatat AQI 140, disusul oleh Kota Tangerang Selatan dengan AQI 124. Kedua wilayah ini juga dikategorikan memiliki kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Adapun kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Tangerang, Jakarta, dan Bandung juga masuk dalam daftar kota dengan kualitas udara buruk pada pagi hari ini.
Sebaliknya, Palangka Raya dinobatkan sebagai kota dengan kualitas udara terbaik. Dengan AQI sebesar 43, udara di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut dikategorikan baik dan telah memenuhi standar kualitas udara tahunan menurut WHO.
“Kota dengan kualitas udara baik di Palangka Raya, dengan nilai AQI 43. Konsentrasi PM2,5 saat ini telah memenuhi nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” tulis laman IQAir.
Dalam kondisi kualitas udara yang buruk, IQAir mengimbau masyarakat untuk membatasi kegiatan luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari masuknya udara tercemar, serta menggunakan masker dan alat penyaring udara di dalam ruangan—terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.
“Kelompok sensitif sebaiknya memakai masker di luar, dan nyalakan penyaring udara,” ucap IQAir.
Kondisi ini kembali mengingatkan pentingnya pengendalian emisi dan perencanaan kota yang ramah lingkungan guna mengurangi dampak polusi terhadap kesehatan masyarakat. []
Redaksi03