NUSA TENGGARA TIMUR – Suasana mencekam sempat meliputi Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, setelah bentrokan antarwarga pecah pada Rabu (17/09/2025). Pertikaian yang melibatkan kelompok dari Kelurahan Welai Barat dan Nusa Kenari dengan kelompok warga Kelurahan Wetabua, Kecamatan Teluk Mutiara, berujung pada jatuhnya korban luka. Lima orang warga dan satu anggota Brimob dilaporkan terluka akibat terkena panah.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa ketegangan mulai memuncak sekitar pukul 13.00 WITA di ruas Jalan Soekarno Hatta, jalan utama yang menghubungkan pusat Kota Kalabahi. “Korban sudah ada enam orang, ada Brimob juga yang kena panah,” ungkapnya.
Menurut penuturan warga, kedua kelompok terlibat aksi saling serang menggunakan panah ambon, batu, dan juga parang. Suasana yang semula hanya diwarnai teriakan kemudian berubah menjadi bentrokan terbuka.
Rekaman video amatir yang tersebar di media sosial menunjukkan bagaimana warga saling melepaskan anak panah dan melempar batu. Kondisi tersebut membuat aparat kepolisian terpaksa melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata guna membubarkan massa. Dalam rekaman terlihat seorang anggota Brimob terkapar setelah terkena anak panah, kemudian dilarikan ke rumah sakit bersama lima warga lain yang mengalami luka-luka. Hingga kini, seluruh korban tengah mendapat perawatan intensif.
Kepolisian Daerah NTT langsung melakukan langkah cepat. Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra, menyampaikan bahwa 52 personel Brimob telah diterjunkan untuk mengamankan lokasi bentrokan. “Penambahan pasukan terus kami lakukan agar situasi tetap terkendali,” ujarnya. Henry juga menyebut, Polda NTT akan mengirim tambahan 214 personel dari Direktorat Samapta dan Satuan Brimob sebagai bentuk penguatan pengamanan.
Meski demikian, polisi belum membeberkan secara rinci penyebab awal bentrokan maupun pihak yang memicu keributan. Aparat masih melakukan penyelidikan untuk mengurai akar masalah sekaligus memastikan tidak terjadi provokasi lanjutan.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Rudi Darmoko, dalam pernyataan tertulisnya mengimbau seluruh warga agar menahan diri serta tidak terjebak pada informasi yang tidak jelas kebenarannya. Ia menekankan pentingnya menjaga persaudaraan dan menyelesaikan persoalan dengan musyawarah. “Mengedepankan musyawarah untuk mencari solusi terbaik bagi setiap permasalahan dan memperkuat rasa persaudaraan di antara seluruh elemen masyarakat,” kata Rudi.
Hingga malam, aparat keamanan masih berjaga di titik-titik rawan bentrokan di sekitar Kalabahi. Kondisi kota secara perlahan mulai berangsur tenang, namun aparat tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bentrokan susulan. Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat pun diharapkan berperan aktif mendinginkan suasana agar konflik serupa tidak kembali terjadi. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan