KUTAI BARAT – Kutai Barat (Kubar) kembali menggelar agenda penting olahraga panahan. Mini Archery Series 3 yang diinisiasi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kutai Barat akan berlangsung di halaman GOR Desnan, Barong Tongkok, pada 5–8 September 2025.
Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini digagas sebagai sarana pembinaan jangka panjang dan juga seleksi untuk atlet junior maupun senior. Hasil kejuaraan akan dijadikan tolok ukur, mulai dari persiapan menuju Pra Porprov di Samarinda, hingga penguatan tim senior yang menatap Kejurnas di Bali pada Oktober mendatang.
Panitia penyelenggara, Rizki Okta Pilian, menyampaikan seluruh persiapan berjalan sesuai rencana. Berbagai kategori dipertandingkan, mulai dari barebow U-10 jarak 5 meter, standar nasional U-12 (10 meter), U-15 (20 meter), U-18 (40 meter), barebow umum (50 meter), hingga compound bow umum (50 meter).
“Alhamdulillah, 90 persen sudah siap. Dukungan dari orang tua, sponsor, dan semua pihak sangat membantu. Peserta juga melebihi target, lebih dari 100 orang untuk kategori individu, belum termasuk nomor beregu dan ganda campuran,” ungkapnya kepada Infokubar.id, Minggu (31/08/2025).
Partisipasi peserta dari luar daerah, termasuk Penajam Paser Utara (PPU), menambah semarak kejuaraan ini. Meski demikian, Rizki menekankan bahwa tujuan utama tetap fokus pada pembinaan atlet lokal Kubar.
Menurut Rizki, tahun ini kalender panahan dipenuhi banyak agenda penting, seperti Babak Kualifikasi (BK), Kejurnas, Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), hingga Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). “Tahun ini jadwal cukup padat ada BK, Kejurnas, Popda, hingga Popnas. Energi kami diarahkan untuk memperkuat atlet-atlet muda daerah,” jelasnya.
Salah satu pembaruan dalam seri ketiga ini adalah pemisahan kategori putra dan putri, yang pada dua seri sebelumnya masih digabung. “Kami mulai mengikuti regulasi resmi, jadi putra dan putri dipisahkan, kecuali nomor ganda campuran yang memang tetap bersama,” terang Rizki.
Langkah ini menjadi bagian dari proses adaptasi terhadap standar kejuaraan resmi, sekaligus membiasakan atlet agar lebih siap ketika tampil di tingkat yang lebih tinggi.
Meski baru aktif sekitar dua tahun, panahan Kubar sudah mencatat prestasi membanggakan. Pada Kejurnas Junior, atlet Kubar berhasil membawa pulang dua medali. Bagi Rizki, capaian tersebut menjadi motivasi untuk melangkah lebih jauh.
“Tujuan jangka panjang kami adalah Porprov 2030, di mana Kubar menjadi tuan rumah. Harapannya bisa meraih medali lewat atlet asli daerah, itu akan jadi kebanggaan tersendiri,” tegasnya.
Mini Archery Series 3 dengan demikian bukan hanya wadah kompetisi, melainkan juga batu loncatan menuju target besar olahraga panahan Kubar di masa depan.
Salah satu klub panahan di Kutai Barat, Kurnia Jaya Archery, juga ikut menurunkan atletnya dalam kejuaraan ini. Pengurus klub, Darul Mualifin, menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan intensif. “Hampir setiap hari latihan intensif, terutama fisik dan evaluasi teknik. Kami menurunkan sekitar 16 atlet dari kategori anak-anak hingga dewasa,” kata Darul. Meskipun sebagian besar atlet masih tergolong pemula, Darul tetap optimistis. “Kami selalu percaya diri dan akan berusaha semaksimal mungkin,” tutupnya.
Mini Archery Series 3 tak hanya menjadi ajang mencari juara, melainkan juga sarana membangun mental kompetitif, memperluas pengalaman bertanding, serta mempererat solidaritas antar-atlet dan klub. Dengan dukungan masyarakat, orang tua, dan berbagai pihak, optimisme panahan Kutai Barat untuk meraih prestasi lebih tinggi kian terbuka lebar. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan