Pancasila Jadi Tembok Hadang Narkoba di Perbatasan

BENGKAYANG – Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda terus menjadi fokus perhatian pemerintah, terutama di daerah perbatasan yang rentan terhadap berbagai ancaman sosial. Salah satu strategi yang diusung adalah penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan karakter dan moral anak bangsa.

Komisi XIII DPR RI bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam program sosialisasi yang dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Daerah ini dipilih sebagai lokasi pertama mengingat posisinya yang berbatasan langsung dengan Malaysia, wilayah yang dinilai memiliki risiko tinggi terhadap peredaran narkoba lintas negara.

“Bengkayang menjadi kabupaten pertama kita untuk sosialisasi penguatan Pancasila. Mengingat Bengkayang ini berada di perbatasan dengan negara Malaysia yang rawan masuknya narkoba. Kita harap bagaimana peran pemuda juga dalam mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Anggota Komisi XIII DPR RI, Franciscus Maria Agustinus Sibarani, Kamis (12/06/2025).

Menurut Franciscus, BPIP sebagai mitra kerja Komisi XIII memiliki mandat penting untuk membina dan menanamkan ideologi Pancasila kepada seluruh elemen bangsa, termasuk kalangan pelajar dan pemuda yang menjadi target utama penyebaran narkoba. “Pendidikan karakter berbasis Pancasila dapat menjadi salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai tersebut,” katanya.

Ia meyakini bahwa penguatan nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan, kesetaraan, dan kesederhanaan akan membentengi generasi muda dari pengaruh negatif narkoba. Nilai-nilai ini jika ditanamkan sejak dini akan membentuk pribadi yang tangguh, sadar akan bahaya narkoba, dan siap menjadi agen perubahan.

Program ini tidak hanya bersifat penyuluhan semata. Ke depan, BPIP bersama Komisi XIII akan mengintegrasikan materi Pancasila ke dalam kegiatan pendidikan dan perlombaan tematik, yang akan melibatkan pelajar, mahasiswa, guru, hingga dosen. “Materi Pancasila yang telah disusun secara baku oleh BPIP diharapkan dapat dipahami dan diterapkan oleh mahasiswa dan pelajar,” ujarnya. Penguatan nilai-nilai kebangsaan juga diharapkan mampu membangun ketahanan sosial masyarakat di perbatasan yang sering dihadapkan pada keterbatasan akses dan pengaruh budaya asing.

Franciscus juga menegaskan bahwa strategi pembumian Pancasila di kalangan muda tetap menjadi prioritas, meskipun tantangan efisiensi anggaran menjadi pertimbangan tersendiri. “Meskipun di tengah efisiensi anggaran, Komisi XIII dan BPIP juga harus cermat dalam memilih prioritas yang lebih mendesak,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan program ini bergantung pada sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Kolaborasi yang kuat diharapkan menciptakan lingkungan yang mampu menolak penyalahgunaan narkoba serta menghidupkan kembali semangat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. [] Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X