PASER – Parade Budaya Nusantara yang digelar Pemerintah Kabupaten Paser di Arena Promosi Putri Petung, Kecamatan Tanah Grogot, Selasa (16/12/2025), menjadi panggung terbuka bagi ekspresi keberagaman budaya yang hidup dan berkembang di Bumi Daya Taka. Kegiatan ini tidak sekadar menjadi tontonan hiburan, tetapi juga refleksi kuat atas dinamika sosial masyarakat Paser yang majemuk.
Sebanyak 25 kelompok etnis dan komunitas budaya turut ambil bagian dalam parade tersebut. Beragam penampilan ditampilkan, mulai dari adat Paser sebagai budaya lokal, hingga budaya Jawa, Bugis, Bali, Banjar, Batak, serta sejumlah komunitas budaya lainnya. Kehadiran berbagai etnis ini mencerminkan wajah Paser sebagai daerah yang tumbuh di atas fondasi keberagaman.
Antusiasme masyarakat tampak jelas sejak awal acara. Ribuan pengunjung memadati arena untuk menyaksikan parade yang menyuguhkan busana adat, tarian tradisional, serta atraksi budaya khas dari masing-masing kelompok. Bagi sebagian warga, parade ini menjadi ruang temu lintas budaya yang jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Parade Budaya Nusantara dinilai sebagai upaya konkret pemerintah daerah dalam merawat harmoni sosial di tengah perbedaan latar belakang masyarakat. Melalui pertunjukan budaya, nilai toleransi dan saling menghargai diperlihatkan secara nyata, bukan hanya sebatas slogan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pendidikan (Disdikbud) Paser, M Yunus Syam, menegaskan bahwa kebudayaan memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan peradaban masyarakat.
“Kebudayaan adalah hasil karya, rasa, dan cipta manusia yang menjadi warisan sosial yang tak ternilai,” kata Yunus saat membuka acara.
Ia menjelaskan bahwa kebudayaan tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi penghubung antara manusia dengan lingkungan sosialnya.
Menurut Yunus, kebudayaan berperan sebagai jembatan yang menghubungkan manusia dengan lingkungan serta sesama, menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan berperikemanusiaan.
Dengan mengusung tema “Parade Nusantara, Bersatu Dalam Keberagaman Budaya Wujudkan Paser Tuntas”, pemerintah daerah berharap kegiatan ini mampu memperkuat rasa kebersamaan di tengah perbedaan yang ada.
“Kolaborasi dan sinergi antarbudaya adalah kunci dalam mendukung pembangunan daerah kita,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa keberagaman budaya yang terjaga dengan baik menjadi modal sosial penting bagi terciptanya daerah yang aman dan damai.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Paser, Surpiani, menambahkan bahwa parade ini juga berfungsi sebagai sarana promosi seni dan budaya lokal kepada masyarakat luas.
Menurut Surpiani, kegiatan tersebut tidak hanya menegaskan identitas budaya daerah, tetapi juga menumbuhkan semangat persatuan antaretnis yang telah lama hidup berdampingan secara harmonis di Kabupaten Paser. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan