TOKYO – Sekelompok anggota parlemen lintas partai di Jepang pada Kamis (11/09/2025) menyerahkan petisi berisi 206 tanda tangan kepada Menteri Luar Negeri Takeshi Iwaya, mendesak pemerintah segera mengakui keberadaan negara Palestina. Langkah tersebut dilakukan menjelang konferensi internasional tingkat tinggi di New York pada 22 September yang akan membahas solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Dalam pertemuan dengan Iwaya, Tomoko Abe dari Partai Demokrat Konstitusional Jepang menyatakan keprihatinannya terhadap situasi kemanusiaan di Gaza. “Israel tidak berniat menyetujui gencatan senjata, dan kelaparan anak-anak tidak bisa diabaikan,” ujarnya bersama dua anggota oposisi lainnya. Kelompok lintas partai itu juga mencakup politisi dari Partai Demokrat Liberal yang kini berkuasa, menandakan dukungan atas isu tersebut datang dari berbagai spektrum politik.
Dorongan agar Jepang mengambil sikap lebih jelas muncul seiring rencana beberapa negara seperti Prancis dan Inggris yang bersiap mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel terkait perang di Gaza dan krisis kelaparan yang kian memburuk. Hingga kini Tokyo masih mempertimbangkan langkah yang akan diambil.
Iwaya menyambut petisi tersebut dengan nada serius. “Saya memandang penting karena begitu banyak tanda tangan yang dikumpulkan,” katanya, seraya menambahkan bahwa kementeriannya akan mempelajari permintaan itu lebih lanjut.
Perhatian publik juga tertuju pada apakah desakan terbaru ini akan memengaruhi arah kebijakan pemerintah, terutama setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba—yang sebelumnya memimpin kelompok lintas partai tersebut—mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu lalu. Keputusan akhir Jepang mengenai pengakuan negara Palestina diperkirakan akan menjadi salah satu sorotan utama dalam diplomasi luar negerinya pada bulan mendatang.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan