JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa gagasan pembentukan Partai Super Tbk yang awalnya dicetuskan olehnya, kini telah diakomodasi oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dipimpin oleh anaknya, Kaesang Pangarep. Meskipun demikian, pembentukan partai ini menuai beragam tanggapan dari para elite politik tanah air.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Adies Kadir, menanggapi rencana tersebut dengan menyatakan bahwa setiap pihak berhak untuk membentuk partai politik, sepanjang proses pembentukannya mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.
“Ini sah-sah saja, setiap orang berhak membentuk partai, asal memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan,” ujar Adies di Jakarta, Kamis (06/03/2025).
Menurutnya, siapa pun boleh memiliki pandangan mengenai model partai yang ingin dibentuk, selama sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Namun, di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal memberikan peringatan terkait perbedaan mendasar antara membentuk sebuah partai politik dengan mendirikan sebuah perusahaan.
“Pola pembentukan partai tidak bisa disamakan dengan mendirikan perusahaan. Partai Super Tbk seperti yang dibahas, itu bukanlah perusahaan,” kata Cucun, menanggapi gagasan yang muncul belakangan ini.
Gagasan pembentukan Partai Super Tbk pertama kali terungkap ke publik pada Rabu (19/02/2025), ketika Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), mengungkapkan pertemuannya dengan Jokowi. Meski sempat diungkapkan oleh Budi Arie, ia tidak memberi penjelasan rinci mengenai detail pembahasan tersebut.
Budi Arie hanya mengungkapkan, “Partai Super Tbk, ya sudah terjemahin saja. Partai dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.”
Beberapa pekan setelahnya, Jokowi sendiri mengonfirmasi bahwa gagasan Partai Super Tbk telah diambil alih oleh PSI, dan dimodifikasi sedikit sesuai dengan visi partai tersebut. Jokowi menyebutkan bahwa konsep dasar dari partai tersebut hampir mirip dengan sistem yang diterapkan oleh PSI, yang berfokus pada keterbukaan dan pemilihan ketua partai secara langsung oleh seluruh anggota.
“Konsepnya hampir mirip, tetapi dimodifikasi sedikit oleh PSI. Partai yang terbuka, super terbuka,” kata Jokowi.
Ia menambahkan, bahwa konsep ini adalah ide yang terbuka untuk diterapkan oleh partai lain, agar partai-partai di Indonesia menjadi lebih modern dan transparan. Jokowi juga berharap agar sistem pemilihan ketua partai yang langsung oleh anggota bisa menjadi model yang diterapkan di seluruh partai politik di Indonesia.
Meskipun gagasan ini telah diakomodasi oleh PSI, masih ada banyak pertanyaan yang muncul mengenai bagaimana partai ini akan beroperasi dan diterima oleh masyarakat luas, serta dampaknya terhadap dinamika politik di Indonesia. []
Redaksi03