Pasang 2,8 Meter Ancam Pesisir Kaltim, Tambak Terancam

BALIKPAPAN – Masyarakat di wilayah pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) diingatkan untuk lebih waspada terhadap kemungkinan dampak pasang laut yang diperkirakan mencapai ketinggian hingga 2,8 meter. Peringatan ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir rob dan kerugian lainnya.

“Sejumlah kawasan pesisir di Kaltim berpotensi mengalami pasang laut setinggi 2,8 meter pada 13-15 Juni, sehingga warga setempat harus waspada terhadap dampaknya,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Diyan Novrida, di Balikpapan, Jumat (14/06/2025). Pasang laut ini, menurut Diyan, diprediksi terjadi di sejumlah kawasan pesisir, terutama di wilayah perairan Balikpapan, dengan puncak pasang mencapai 2,8 meter yang berlangsung sekitar pukul 07.00 hingga 08.00 Wita.

Ia menyebutkan ada empat wilayah yang diperkirakan paling terdampak, yaitu Samboja di Kabupaten Kutai Kartanegara, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser. Kawasan-kawasan ini dikenal memiliki tambak aktif milik masyarakat yang rentan terdampak jika air laut meluap. “Ketika ada pasang laut, maka dikhawatirkan budi daya warga baik udang, ikan, maupun kepiting di tambak bisa hilang akibat terdampak arus laut,” katanya.

Tak hanya tambak, aktivitas lain seperti bongkar muat di pelabuhan, kegiatan sosial masyarakat pesisir, serta keselamatan warga terutama anak-anak yang sering bermain di kawasan pantai juga dinilai rawan terganggu. “Pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas sosial di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai, termasuk membahayakan bagi anak-anak yang bermain di pantai,” jelasnya.

Selain Balikpapan dan sekitarnya, potensi pasang tinggi juga diperkirakan terjadi di kawasan muara Sungai Mahakam, tepatnya di sekitar Pulau Nubi. Puncaknya diprediksi terjadi pada 14 Juni pukul 08.00 Wita dengan ketinggian air 2,8 meter, sedangkan surut terendah hanya 0,4 meter diprediksi pada pukul 01.00 dan 24.00 Wita di hari yang sama.

Situasi serupa juga berlaku di muara Sungai Berau, Kabupaten Berau. Pasang laut tertinggi diperkirakan terjadi pada 13 Juni pukul 09.00 Wita, sedangkan surut terendah 0,4 meter kemungkinan berlangsung pada 15 Juni pukul 04.00 Wita.

Melihat potensi risiko ini, BMKG mengajak seluruh pihak, mulai dari warga hingga pemerintah daerah, untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Diyan menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor guna memitigasi dampak yang mungkin terjadi terhadap infrastruktur, ekonomi, dan keselamatan warga pesisir. [] Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X