HULU SUNGAI UTARA – Pasar Alabio yang terletak di Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), dulunya merupakan pusat jual beli yang sangat ramai dan menjadi tempat andalan bagi pedagang dan pembeli. Namun, keberadaan pasar tersebut kini mulai meredup seiring dengan kondisi bangunan pasar yang semakin buruk dan sering terendam banjir.
Pasar Alabio, yang dulunya menjadi pusat ekonomi di wilayah tersebut, kini menghadapi masalah serius. Puluhan toko yang ada di pasar tersebut telah ditinggalkan oleh pedagang sejak beberapa tahun terakhir. Penyebab utama kondisi ini adalah saluran air yang tidak mampu mengatasi aliran air hujan atau kiriman air dari Sungai Nagara yang meluap, sehingga membuat sebagian besar pasar terendam banjir.
Saidah, seorang pedagang beras yang masih bertahan di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa sekitar sepuluh tahun yang lalu, pasar ini mulai terdampak banjir. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi tersebut semakin memburuk dan banyak pedagang yang memilih untuk mencari tempat lain. “Dulu banyak yang berjualan sayuran dan sembako, sekarang sudah sulit menemukan penjual sayuran di Pasar Alabio,” ujar Saidah.
Meski demikian, Saidah masih bertahan dengan menggunakan bangunan toko lama untuk berjualan. Untuk menghindari risiko banjir, dia bahkan harus menggunakan titian kayu sederhana untuk menuju kiosnya. “Kami khawatir meletakkan barang karena air bisa naik lebih dari biasanya. Meski begitu, kami masih membayar retribusi bulanan sebesar Rp 95.000 per bulan,” tambahnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Barianah, seorang pedagang kelapa. Menurutnya, banyak pedagang yang mulai meninggalkan Pasar Alabio karena ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kondisi pasar yang sering terendam banjir. Keberadaan bangunan baru yang megah dan bertingkat juga tidak cukup untuk menarik pedagang kembali. “Bangunan baru di lantai dua masih banyak yang kosong, sementara pedagang kecil di lantai bawah semakin sedikit,” jelas Barianah.
Kondisi Pasar Alabio yang semakin memprihatinkan ini menjadi perhatian penting bagi pihak terkait. Meskipun bangunan baru telah dibangun, namun masalah banjir yang sering terjadi seakan menjadi hambatan besar bagi pedagang untuk kembali beraktivitas di pasar tersebut. []
Redaksi03