SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda tengah mengupayakan relokasi pedagang Pasar Subuh yang selama ini berjualan di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Samarinda Kota, ke Pasar Beluluq Lingau yang berlokasi di Jalan PM Noor, Kecamatan Samarinda Utara. Rencana ini sempat menuai penolakan dari sejumlah pedagang yang menyampaikan protes di Balai Kota pada Selasa (29/04/2025).
Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Nurrahmani, menyampaikan bahwa pasar tujuan relokasi tersebut memiliki prospek yang menjanjikan. Ia menuturkan, Pasar Beluluq Lingau telah dilengkapi fasilitas pendukung seperti lapak yang bersih dan tertata rapi, genset untuk menunjang aktivitas dini hari, serta instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
“Pasar ini dilengkapi genset untuk mendukung pedagang yang mulai berjualan pada pagi buta, dan kami juga sudah menyediakan IPAL sebagai bagian dari infrastruktur kebersihan,” ujar Nurrahmani pada Rabu (30/04/2025).
Ia juga menegaskan bahwa komoditas halal dan nonhalal di pasar tersebut telah dipisahkan dengan jelas demi kenyamanan seluruh pihak. “Kami sudah melakukan pemetaan agar komoditas seperti daging babi tidak berdekatan dengan ikan dan bahan pangan lain, sehingga pembeli merasa aman,” katanya.
Untuk menarik minat masyarakat, pihak pengelola berencana menggelar pasar murah dalam waktu dekat. Selain itu, promosi aktif terus dilakukan, termasuk pembuatan konten video ajakan untuk berbelanja di Pasar Beluluq Lingau.
“Mengenai upaya meramaikan pasar, kami tidak tinggal diam. Kami terus melakukan sosialisasi dan memproduksi berbagai konten promosi,” jelasnya.
Menanggapi kekhawatiran pedagang mengenai potensi penurunan jumlah pembeli pascarelokasi, Nurrahmani tetap optimistis. Menurutnya, dengan adanya bazar dan upaya promosi yang intensif, masyarakat akan mulai terbiasa berbelanja di lokasi baru.
“Kalau semua sudah bergabung di sana, masyarakat pasti akan datang,” ujarnya singkat.
Ia menambahkan, relokasi ini diharapkan dapat menciptakan suasana perdagangan yang lebih nyaman, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta mendukung program penataan Kota Samarinda. “Kami ingin Pasar Beluluq Lingau menjadi ikon baru yang siap melayani warga,” tutupnya.
UNJUK RASA
Puluhan pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Subuh menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Samarinda pada Selasa (29/04/2025). Mereka menyuarakan penolakan terhadap rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk merelokasi Pasar Subuh dari Jalan Yos Sudarso ke Pasar Beluluq Lingau yang terletak di Jalan PM Noor.
Dalam aksi yang berlangsung dengan tensi cukup tinggi tersebut, para pedagang menyampaikan bahwa kebijakan relokasi dianggap tidak berpihak kepada kelangsungan usaha mereka. Mereka menilai Pasar Subuh telah berkembang secara mandiri selama puluhan tahun dan menjadi salah satu ikon perdagangan di Kota Samarinda, terutama sebagai pusat penjualan kebutuhan nonhalal.
Para pedagang berpendapat bahwa relokasi akan merusak identitas pasar serta menghilangkan pelanggan tetap yang telah terbentuk selama ini. Mereka menuntut agar pemerintah fokus pada penataan dan peningkatan fasilitas di lokasi saat ini, bukan memindahkan mereka ke tempat baru yang dianggap tidak sesuai dengan karakter pasar.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Subuh, Abdussalam, menegaskan bahwa tidak ada persetujuan resmi dari pihak pedagang terkait relokasi tersebut. Ia menyanggah pernyataan Pemkot yang menyebut telah terjadi kesepakatan dalam pertemuan sebelumnya.
“Tanda tangan yang dimaksud hanya daftar hadir, bukan bentuk persetujuan. Kami merasa ditekan dalam pertemuan itu. Pemindahan ini hanya akan menghilangkan pelanggan dan merusak pasar yang telah kami bangun selama puluhan tahun,” ujar Abdussalam, yang telah berjualan di Pasar Subuh selama dua dekade.
Ia juga mengkritisi rencana Pemkot yang akan melibatkan aparat TNI, Polri, dan Satpol PP dalam pelaksanaan relokasi pada 4 Mei 2025. Menurutnya, pendekatan tersebut terkesan berlebihan dan tidak mencerminkan sikap yang humanis. Bersama pedagang lainnya, Abdussalam menyatakan tetap menolak untuk berpindah.
Menanggapi aksi tersebut, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, turun langsung menemui para pedagang. Ia menjelaskan bahwa relokasi dilakukan demi menyediakan lokasi yang lebih layak dan tertata bagi aktivitas perdagangan.
Marnabas mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas di Pasar Beluluq Lingau, seperti instalasi pengolahan air limbah (IPAL), pasokan air bersih, generator listrik, serta subsidi harga kebutuhan pokok. “Kami juga menyiapkan bantuan uang transportasi sebesar Rp500 ribu per pedagang. Tujuan dari relokasi ini adalah meningkatkan kesejahteraan, bukan mematikan mata pencaharian,” tegasnya.
Ia menambahkan, keberadaan Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso telah menimbulkan kemacetan dan berdiri di atas lahan pribadi tanpa izin resmi. Kendati demikian, Pemkot berkomitmen menyelesaikan persoalan tersebut melalui pendekatan yang manusiawi dan berkeadilan.[]
Redaksi12